Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Senin, 27 Juni 2011

Semampuku :')


Ku ingin menjadi pelangi yang kau lukis

yang kau kata-katakan dalam sajak-sajak yang kau tulis

aku ingin menjadi peluk yang kau rindu

meski yang ku tawarkan tak lebih dari dua lengan rapuh

aku ingin menjadi cangkir-cangkir kopi

yang sepertinya lebih kau suka untuk menemani

atau… sederhana saja

menjadi hati yang paling mengerti

menjadi cinta yang tak pernah meminta

menjadi seseorang yang selalu kau harap ada

atau… lebih sederhana lagi

begini, sayang

sesungguhnya aku ingin menjadi

apapun yang kau mau

apapun yang kau ingini ..

tapi aku hanyalah aku

yang hanya tahu mencintaimu

itupun hanya dengan cara-cara yang aku tahu

berharap sajalah yang lebih dari ini

maka biarlahku mencintaimu semampuku, yha, semampuku ..

Minggu, 26 Juni 2011

Penantian yang tersimpan


bagiku, engkaulah penantian yg tersimpan
sebuah ceruk takdir yg selalu hadir
bukan aku memintanya, bukan
kadang Tuhan memang bermain dengan perasaan

rasa itu, adalah penantian yg tersimpan
aku tak pernah mencari
namun dia muncul sendiri
kadang Tuhan memang bermain dengan hati

bintang itu, sebuah penantian yg tersimpan
mengerlipkan harapan dan angan
menunggunya jatuh untuk berdoa
kadang Tuhan memang mengabulkannya

kita, akhir penantian yg tersimpan
bukan untuk sekarang
mungkin adalah rahasia kehidupan
kadang Tuhan memang menyimpan yg terbaik belakangan

bagiku, rasa itu, bintang itu, kita adalah penantian yang tersimpan

Sabtu, 25 Juni 2011

Muslimah Yang DiKasihi ...


MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Peliharalah auratmu walau dimana kau berada. Jangan biarkan keindahan dirimu menjadi tatapan lelaki yang bukan mahrammu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Pelihara solatmu, tundukkan pandangan matamu dihadapan lelaki yang bukan milikmu. Kelak engkaulah yang bertuah ketika menjadi tetamu Allah. Moga-moga dirimu disambut penuh kasih oleh Bidadari Syurga Ainul Mardhiah.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Berakhlaklah dari panduan Rasulmu, contohi dan ikutinya. Pasti engkau yang bahagia. Sejuk mata memandang bercahaya dunia dengan hiasan muslimah solehah sepertimu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Jadikanlah dirimu seperti permata yang berharga dicelah kaca. Ikuti perintah agama, jauhi larangannya.Al-Quran panduan hidupmu, Hadith jadi sumber rujukanmu.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Jangan biarkan dirimu hanyut dengan arus kemodenan tanpa bekalan ilmu didada. Renungilah masa depanmu, tetapkan iman didada. Moga ia menjadi perisai buat dirimu.Jangan kail panjang sejengkal lautan dalam hendak diduga.

MUSLIMAH YANG DIKASIHI……
Nilai cintamu hanya pada Allah yang satu, kasihi Tuhanmu redhalah Islam menjadi agamamu, pasti tiada kecewa buatmu. Kelak satu hari nanti ada insan yang menantimu.

Berkat kasihmu pada Allah yang satu pasti itulah insan yang menjadi cintamu didunia wasilah dari Allah. Moga bertambah redha Allah padamu, melimpah kasihNya padamu kerana engkau meletak kasihmu padaNya dahulu sebelum cinta pada kekasih yang menjadi pilihan hatimu……..

Jumat, 24 Juni 2011

Don't Be Sad...

Don't Be Sad...



Do not be sad, because sadness causes you to regret the past, to have misgivings concerning the future, and to make you waste away you’re present.

Do not be sad, because it causes the heart to contract, the face to frown, the spirit to weaken, and hope to vanish.

Do not be sad, because your sadness pleases your enemy, angers your friend, and makes the jealous rejoice.

Do not be sad, because by being sad, you are complaining against the divine decree and showing vexation at what is written for you.

Do not be sad, because grief cannot return to you the one that is lost or is gone away. It cannot resurrect the dead; it cannot change fate, or bring any benefit whatsoever.

Do not be sad, because sadness is often from the devil and is a kind of hopelessness.

"Have we not opened your breast for you [O' Muhammad]? And removed from you your burden, which weighed down on your back? And raised high your fame? So verily, with the hardship, there is relief, Verily, with the hardship, there is relief [i.e. there is one hardship with two reliefs, so one hardship cannot overcome two reliefs]. So when you have finished [from your occupation], then stand up for Allah's worship [i.e. stand up for prayer]. And to your Lord [Alone] turn [all your intentions and hopes and] your invocations." (Qur 'an 94: 1-8)

Smile! Verily, Allah Loves Us


Assalamualaikum,
Peace be upon you all.

When the calamity afflicts us.
And the sorrow comes out with no hope.
You feel the whole universe is changing.
No body's gonna wipe your tears away.
You don't know what to do.
And you feel Allah is unjustice.

WAIT!
THAT'S DEFINITELY NOT TRUE!
Don't rush to think that Allah is not fair.


Let's take a look on this verse in the Qur'an.

"So verily, with the hardship, there is relief. Verily, with the hardship, there is relief (i.e. there is one hardship with two reliefs, so one hardship cannot overcome two reliefs). So when you have finished (from your occupation), then stand up for Allah's worship (i.e. stand up for prayer). And to your Lord (Alone) turn (all your intentions and hopes and) your invocations. (Ash-Sharh 5-8)

When Allah test a slave with calamity, it means he loves that slave so much.
He just wanted to see our patience so that he can increase our degree in his side.
Indeed, calamity is a great blessings (in disguise).
All you have to do is just be patient and never give up.
Verily, with the hardship, there is relief.

Allah will alleviate every pain and sadness.
Don't get misunderstood anymore.
Remember,
Whenever you get caught in calamity.
Smile, verily, Allah loves us!

Say,
To Him we belong to, to Him is our return.

May Allah console our heart with his grace and mercy.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tentang Wanita ...


“Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah tokoh romantis yang dapat melukis seperti Jack Dawson dalam Titanic, maka itu kami tidak pernah minta kalian melukis wajah kami dengan indah, paling tidak saat kami minta kalian menggambar wajah kami , gambarlah, meskipun hasil akhirnya akan seperti Jayko adik perempuan Giant dalam film Doraemon, tapi kami tahu, kalian berusaha.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan peramal seperti Dedi Corbuzier yang dapat menebak isi pikiran kami atau apa yang kami inginkan saat kami hanya terdiam dan memasang wajah bosan, tapi saat itu kami hanya ingin tau, sesabar apakah kalian menghadapi kami jika kami sedang sangat menyebalkan seperti itu, kami tidak minta kalian mampu menebak keinginan kami, setidaknya bersabarlah pada kami dengan terus bertanya “jadi sekarang maunya gimana?”

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah penyair sekaliber Kahlil Gibran atau yang mampu menceritakan kisah romantis seperti Shakespear, maka itu kami pun tidak meminta kalian mengirimi kami puisi cinta berisi kalimat angan-angan nan indah setiap hari atau setiap minggu, tapi setidaknya mengertilah bahwa setelah menonton film korea yang amat romantis itu, kami sangat berandai-andai kekasih kami dapat melakukan yang sama, meskipun isi puisi tersebut tidak sebagus kahlil Gibran, kami akan sangat senang –sungguh- jika kalian mengirimkannya dengan tulus dan niat. (bahkan meskipun ujungnya terdapat “hehe, aneh ya?”, kami akan benar-benar melayang, tuan)

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah setampan Leonardo Dicaprio, tapi tolong mengertilah itu sama sekali bukan masalah bagi kami, saat kami memuja-muja pemuda seperti itu, itulah pujian dan pujaan, tapi hati kami sungguhnya telah terikat oleh kalian, tuan. Mungkin saat itu kami hanya ingin tau apa pendapat kalian jika kami jatuh cinta pada orang lain, semacam mengukur tingkat kecemburuan kalian.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah semenakjubkan John Nash atau sebrillian Isaac Newton, namun kami sebenarnya sangat menghargai bantuan kecil dari kalian meskipun hanya membantu mencarikan artikel dari internet, kami ingin menunjukkan pada kalian bahwa kalian lebih kami percayakan daripada Newton atau Galileo.

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian tidaklah segagah Achilles pada film Troy, maka itu kami tidak pernah minta kalian mengikuti program peng six-pack an tubuh atau kontes L-men. Namun dengan kalian berhenti dan tidak pernah merokok, kami sangat akan memilih kalian dari Achilles manapun. Menyuruh kalian berhenti merokok adalah untuk meyakinkan diri kami bahwa kalian lebih gagah dari Achilles (karena tentu kalian akan kalah beradu pedang dengan Achilles bukan?).

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukan Pangeran dengan kuda putih yang akan melawan naga demi kami, karena kami pun bukan putri tidurnya, dan maka dari itu kami tidak pernah minta kalian melawan preman pasar yang pernah menggoda kami waktu lalu, tapi setidaknya, mengertilah tanpa kami harus minta, saat hujan lebat datang dan dirumah sedang mati lampu dan ayah ibu belum datang, kami hanya dapat mengandalkan kalian, maka itu temani kami walau hanya dengan sms dan telepon, karena menurut kami, berbincang dengan kalian adalah melegakan, maka itu jangan trade off (tukar) keadaan seperti itu dengan Game PES 2010 terbaru kalian itu (sangat mengesalkan! )

Kami, para wanita sungguh sebenarnya tau bahwa kalian bukanlah bayi yang harus diingatkan hal ini dan itu setiap waktunya, tapi mengertilah bahwa kami sangat merisaukan anda, kenapa kami mengingatkan kalian makan atau sembahyang, itu karena tepat saat itu, kami baru saja hendak makan atau sembahyang, maka itu saat kalian bertanya kembali atau mengingatkan kembali, kami akan jawab “iya, bentar lagi nih”

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Romi Rafael yang pandai menyulap saputangan menjadi bunga, maka itu kami tidak pernah meminta hal hal semacam itu, namun mengertilah bahwa melihat bunga rose di pinggiran jalan itu menggoda hati kami, bahkan meski kami tidak suka bunga, pemberian kalian akan menjadi hal yang kami sukai, karena kami sebenarnya hanya sangat ingin menyimpan kalian saat itu, setelah malam kalian antar kami pulang, namun kami tahu kita harus berpisah saat itu.

Kami, para wanita tau kalian bukanlah Mr. Bean yang dapat membuat kami tertawa terbahak saat sedang bosan, maka itu jangan coba-coba menjadi juru selamat untuk mencoba membuat kami tertawa saat itu, karena kami tau kalian tidak mampu sekocak Mr. Bean dan malah hanya akan memperkeruh suasana, yang kami inginkan saat itu hanyalah memastikan kalian ada disamping kami saat masa-masa sulit meski hanya dengan senyuman menenangkan.

Kami, para wanita juga tau kalian bukanlah pemuda seperti Edward Cullen yang akan segera datang dengan Volvo saat kami diganggu oleh preman jalanan, namun setidaknya, pastikan kami aman bersama kalian saat itu dengan tidak membawa kami pulang terlalu larut dan mengantarkan kami sampai depan pintu rumah dan bertemu ayah ibu, (jangan hanya sampai depan gang, hey, tuan!)

Kami, para wanita tau kalian tidak akan bisa seperti ibu kami yang dapat menghentikan tangisan kami, namun tolong mengerti, saat kami menangis dihadapanmu, kami bukan sedang ingin dihentikan tangisannya, justru kami sangat ingin kalian dihadapan kami menampung berapa banyak air mata yang kami punya, atau sekedar melihat apa reaksi kalian melihat kami yang –menurut kami- akan terlihat jelek saat menangis

Kami, para wanita tau juga sebenarnya, bahwa kalian tidak akan punya jawaban yang benar atas pertanyaan, “aku gendut ya?”, kami sungguh tau, tapi saat itu kami hanya ingin tau, apa pendapat kalian tentang kami yang pagi tadi baru bercermin dan sedang merasa tidak secantik Kristen Stewart.

Kami tau, kalian adalah makhluk bodoh yang tidak peka dan terlalu lugu untuk percaya pada setiap hal yang kami katakan, tapi mengertilah bahwa saat kalian bertanya “baik-baik aja?” dan kami jawab “iya, aku baik-baik aja” itu adalah bahasa kami untuk menyatakan keadaan kami yang sedang tidak baik namun kami masih menganggap kalian adalah malaikat penyelamat yang mampu mengatasi ketidak-baik- baikan kami saat itu tanpa kami beritau, (tentu mestinya kalian sadari jika kami memang benar sedang baik-baik saja kami akan menambahkan perkataan seperti “iya aku baik-baik aja, malah tadi aku di kampus ketemu dengan dosen yang itu lho….*bla.bla. bla”)

Iya, kami sepertinya tau apa yang kalian pikirkan tentang kami yang begitu merepotkan. Tapi begitulah kami, akan selalu merepotkan kalian, tuan. Hal ini bukan sesuatu yang kami banggakan, namun inilah bahasa kami untuk mempercayakan hati kami pada kalian, jika kalian bukanlah pemuda yang kami percayakan dan kami butuhkan, tentu saja yang kami repotkan dan persulitkan bukan kalian. Kami makhluk yang amat perasa dan gampang merasa “tidak enak”. Kami enggan merepotkan “orang lain”.

Jika kami merepotkan dan menyusahkan, berarti kami menganggap anda bukanlah orang lain, tuan.

Kami tidak senang bermain-main, tuan pemuda. Maka tolong jaga hati yang kami percayakan ini. Kami mungkin mudah berbesar hati atau “ge er”, tapi sekali kami menaruh hati kami pada satu pemuda, butuh waktu yang lebih lama dari menemukan lampu bohlam untuk menghilangkannya (bukan melupakan).

Kami akan sulit menerima hati baru setelah itu, karena kami harus membiasakan diri lagi. Padahal kami sudah terbiasa dengan anda, terbiasa melakukan semuanya dengan anda. Maka tolong, mengertilah tuan. Karena kami, wanita sungguh sangat tau sebenarnya kalian, pemuda, dapat mengatasi semua tingkah kami yang merepotkan ini.”

Negeriku ...


Ladang seperti tidak lelah mengepul debu. Cangkul pun tidak gontai menggebu. Di sawah-sawah batu. Lengan penuh peluh, ngilu, terus berpacu menerjang waktu. Hidup itu sebentar. Tentang itu kehidupan maklum. Semua, segala berseteru melawan lapar yang terus menikam tubuh.

Di sudut-sudut negara ini, yang tidak terjangkau dengan mata hati pembangunan, dengan perut layu, anak anak berebut mengemut batang umbi kayu sambil menunggu maut di ujung senja yang selalu kelabu.

Di puncak-puncak kota. Selepas pandang menyaksikan, sekawanan serigala, berkhotbah demi nama demokrasi yang sakral. Sementara pembangunan diobral dengan segala pelik persoalan. Tamatlah riwayat hukum. Karena penjara adalah rumah ibadah sesungguhnya. Di sanalah segala soal tuntas.

Negeri para kaum lapar, selalu melahirkan orang-orang besar berjiwa serigala. Keduanya seperti selalu saling mengandaikan. Di mana ada kelaparan, di sana ada pemerasan. Di mana ada neraka yang sesungguhnya, di sana ada surga yang sungguhnya. Di mana ada umbi kayu, di sana ada pesta pora. Di mana ada ketidakpastian hukum, di sana ada penipuan dan dusta.

Jika aku membayangkan semuanya itu aku menjadi haru. Karena, walau mata air-mata air tidak mengeluarkan airnya dan lembah lembah bumi pun kering. Air-mata air mata kahausan dan kelaparan tetap akan membanjiri lembah-lembah pipi orang kaum lapar, termasuk aku dan kedua orang tuaku.

Kamis, 23 Juni 2011

Makna Cinta Ada Pada Kegetirannya



Ada yang tersisa dalam dada, ketika cinta itu pergi. Sebuah jejak tentang hari kemarin. Entah berupa senyum kebahagiaan, pun pula berupa air mata. Ada ragam kisah tentang cinta. Entah ketika memulainya, menjalaninya, maupun ketika harus meninggalkannya. Namun yang pasti, tentang akhir pada setiap akhir cinta selalu ada duka.

Sebagian dari kita menyadari dan bahkan mengalami peristiwa itu. Sedikit dari kita mengalaminya sebagai momen yang menyenangkan, dan (namun) sebagian besar mengalaminya sebagai momen yang menyakitkan.

Mereka yang berbahagia akan mengatakan bahwa ‘ sekarang, aku bebas ‘. Mereka tidak lagi terbelenggu oleh cinta yang mungkin menurut mereka sebagai beban dan pengalaman menyakitkan. Mereka telah menemukan itu, ketika mereka harus pergi dari pasangan mereka.

Namun, jika disadari sungguh, sejatinya cinta tidak harus lari dari kenyataan. Vita et militia. Hidup adalah perjuangan. Itu artinya kita harus berhadapan dengan ragam polemic kehidupan. Tak ada satu pribadi pun yang bisa mengelaknya. Jika bukan sekarang maka ia akan mengalaminya esok hari. Jika bukan sekarang, maka masih ada hari esok. Setiap kita hanya dibekali dengan kesabaran dan keikhlasan untuk menerima dan menghadapinya. Kapan momen itu menghampiri kita.

Cinta adalah cinta. Cinta tidak pernah membawa manusia kepada kebebasan. Sebab semakin kita mengalami cinta dalam relasi, kita semakin suluk dalam kehidupan manusiawi manusia. Kita semakin ditantang untuk menerima tantangan-tantangan. Kita semakin ditempa oleh problema-problema kehidupan yang sesungguhnya adalah kompleks.

Mereka yang sakit karena cinta, sejatinya adalah pribadi yang empunya cinta. Mereka mengalami kegetiran itu. Mereka mengalami ketakberdayaan. Lantas kemudian bangkit untuk berbenah diri. Menemukan alternatif-alternatif perubahan, agar cinta yang hendak dibangun kembali, tidak untuk kedua kalinya jatuh sakit.

Untuk mengalami cinta yang sesungguhnya kita harus tewas dalam peristiwa kehidupan. Agar kita tahu bahwa sejatinya cinta selalu berjalan bersandingan dengan derita. Semakin jauh kita berlangkah atas nama cinta, semakin banyak kita menemukan tantangan dan halangan yang merintanginya. Di sinilah letaknya martabat cinta.

Cinta. Dia sesungguhnya bukan kebebasan. Tetapi merupakan jalan yang menuntun kita menuju kebebasan sejati. Cintalah yang membangun relasi. Cintalah yang menjumpakan kita dengan tantangan-tantangan. Cinta pulalah yang mengajarkan kita bagaimana mengurai benang kusut kehidupan ini.

Cinta. Dia adalah wadah yang menempa hidup kita agar kian hari kian matang dan dewasa. Kian hari kian menemukan diri. Tanpa mengalami kepedihan dan kegetiran cinta, niscaya anak manusia tidak menemukan makna keberadaannya dalam dunia.

Rabu, 22 Juni 2011

Perhaps I Need You


“If one day you feel like crying, call me.
I don’t promise that I will make you laugh, but I can cry with you.
If one day you want to run away, don’t be afraid to call me.
I don’t promise to ask you to stop, but I can run with you.
If one day you don’t want to listen to anyone, call me.
I promise to be there for you but also promise to remain quiet.
But one day if you call and there is no answer, come fast to see me. Perhaps I need you…”

Puisi untukmu, Wanita Teragung dalam Hidupku


Saat ku tertatih dalam kelemahan
Engkau ada dengan segala kesabaran
Mengajariku makna selaksa ketabahan
Menuntunku tuk melangkah tak tergoyahkan
Kau ingin ku selalu tegar dan teguh berjalan
Hingga kumampu bangkit dari keterpurukan
Kau tuntun aku dengan setulus bimbingan
Senyum ceriahmu selalu tersuguhkan.

Saat jiwaku terkulai dalam luka
Merintih atas segala duka dan lara
Menjerit merasakan kepedihan raga
Meringis pilu di atas pusara bencana
Engkau hadir menghibur membawa ceria
Yang kau taburkan dengan sukacita
Walaupun lisan ini tiada meminta.
Namun nalurimu teramat peka

Saat aku lelah mengeluh
Diri letih bersimbah peluh
Mengejar mimpi yang menjauh
Engkau ada dengan mata yang teduh
Memotivasi agar imanku tidak runtuh
Meski diri ini kerap nakal bersikap acuh
Namun kasih sayang di hatimu tetap utuh.

Saat orang lain membuat ibunya bangga
Memberi limpahkan materi dan harta
Mengukir prestasi setinggi angkasa
Namun kumasih lemah tak berdaya
Tak kuasa memberimu permata
Belum bisa membuatmu bahagia
Senantiasa sujudku berlinang air mata
Mengemis agar Allah memberimu kebaikan.

Duhai Ibu,
Aku sungguh malu
Kepada Ilahi juga terhadapmu
Selama ini ku kerap durhaka padamu
Tak pernah menyisihkan waktu di sisimu
Untuk berbakti dan menghibur hari-harimu.

Maafkan aku bunda,
Aku khilaf melupakan sejarah
Enggan memetik ibrah dari kisah Al-Qomah

Duhai ibu,
Terimalah maaf anakmu
Izinkan mencium tanganmu
Ku ingin menemani hari-harimu
Engkau wanita teragung dalam hidupku
Namamu abadi dalam palung sanubariku
Tak akan pupus hingga nyawa tinggalkan ragaku

Ya Allah, lindungi ibu dari segala mara bahaya
Bebaskanlah dia dari gundah gulana di qalbu
Lindungi dia dengan kasih dan rahmat-Mu
Jauhkanlah dia dari siksa api neraka-Mu
Mudahkan dia dalam meniti shirot-Mu
Naungilah dia dengan maghfirah-Mu
Ridhailah setiap jengkal langkahnya.

Kamis, 16 Juni 2011

The Way Of LOve


The Prophet’s Path, the Way of Love
Only by this Love you’ll rise above
Like a dove that’s been set free
Love with longing is the key
This love with longing is the key

Honey, nectar, sweetness and cream
Orchids blooming by a mountain stream
Starlit skies and waves on the sand
Next to love they can’t stand
Next to this love they cannot stand

Yaa Robii yaa sarii’ar ridho irham man ro-su maalihir-rojaa
Wa thina maa qod sa-alnaa bi liqoo-i khoiril anaami,
Yaa khoiral a’anaami

The Prophet’s Path, the Way of Love
Only by this Love you’ll rise above
Like a dove that’s been set free
Love with longing is the key
This love with longing is the key

Yaa man-ismuhu dawa wa dzikruhu syifaa-un lana
Robbiy faj’al mujtama’na ghoyatuhu husnul khitami
Bihusnul khitami

How can I find a way to express
Something that cannot be thought or guessed
Something more than just words
This love is neither seen nor heard
This love is neither seen nor heard

Love is the rope Given by Allah
It will save you from over flaw
Grasp it then He will draw you near

The Way Of Love by Hadad Alwi

Mencintaimu Dalam Diam

sebuah catatan kecil yang mengharukan dari seorang Ukhti.. Insyaallah Cintanya Hakiki


Mencintai seseorang bukan hal yang mudah.
Bagi sebagian orang, termasuk saya tentunya, mencintai orang merupakan proses yang panjang dan melelahkan."


Lelah ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak seimbang antara akal sehat dan nurani.
Lelah ketika kita harus menuruti akal sehat untuk berlaku normal meski semuanya menjadi abnormal.
Lelah ketika mata menjadi buta akibat dari perasaan yang membius tanpa ampun.
Lelah ketika imaginasi menjadi liar oleh khayalan yang terlalu tinggi.
Lelah ketika pikiran menjadi galau oleh harapan yang tidak pasti.
Lelah untuk mencari suatu alasan yang tepat untuk sekedar melempar sesimpul senyum atau sebuah sapaan "apa kabar…"
Lelah untuk secuil kesempatan akan sebuah moment kebersamaan.
Lelah untuk menahan keinginan untuk melihatnya..
Lelah untuk mencari secuil kesempatan menyentuh atau membauinya.

Lelah dan lelah dan lelah..



Hanya sebuah sikap diam dan keheningan yang lebih saya pilih..

Diam menunggu sang waktu memberi sebuah moment.
Diam untuk mencatat segala yang terjadi.
Diam untuk memberi kesempatan otak kembali dalam keadaan normal.
Diam untuk mencari sebuah jalan keluar yang mustahil.
Diam untuk berkaca pada diri sendiri dan bertanya "apakah aku cukup pantas?"
Diam untuk menimbang sebuah konsekuensi dari rasa yang harus dipendam.
Diam dan dalam diam kadang semuanya tetap menjadi tak terarah..
Dan dalam diam itu pula, saya menjadi gila karena sebuah rasa dan pesona tetap mengalir..


Sayangnya, dalam keheningan dan diam yang saya rasakan,
lebih banyak rasa galau daripada sebuah usaha untuk mengembalikan pola pikir yang lebih logis.
Galau ketika mata terus meronta untuk sebuah sekelibat pandangan.
Galau ketika mulut harus terkatup rapat meski sebuah kesempatan sedikit terbuka.
Galau ketika mencintai menjadi sebuah pilihan yang menyakitkan
Galau ketika mencintai hanya akan menambah beban hidup
Galau ketika menyadari bahwa segalanya tidak akan pernah terjadi
Galau ketika tanpa disadari harapan terlanjur membumbung tinggi
Galau ketika semua bahasa tubuh seperti digerakan untuk bertindak bodoh.

Apakah mencintai seseorang senantiasa membuat orang bodoh? Tentu tidak.
Namun itu pula yang saya rasakan selama hampir lebih dari sepekan.





Dalam kelelahan, diam dan kegalauan yang saya rasakan selama ini, ada rasa syukur atas berkat dari Sang Hidup atas apa yang saya alami.
Syukur ketika rasa pahit menjadi bagian dari mencintai seseorang.
Syukur ketika berhasil memendam semua rasa untuk tetap berada pada zona diam.
Syukur untuk sebuah pikiran abnormal namun tetap bertingkah normal
Syukur ketika rasa galau merajalela tak terbendung.
Syukur ketika rasa perih tak terhingga datang menyapa.
Syukur karena tak ditemukannya sebuah nyali untuk mengatakan "Aku mencintaimu"
Syukur ketika perasaan hancur lebur menjadi bagian dari mencintai.
Syukur ketika harus menyembunyikan rasa sakit dan cemburu dalam sebaris ucapan "aku baik – baik saja"
Syukur atas rahmat hari yang berantakan akibat rasa pedih yang teramat dalam.






Akhirnya, bagi saya, keputusan untuk mencintai melalui sebaris doa menjadi pilihan yang paling pantas.
Setidaknya, mencintai secara tulus melalui doa, dalam tradisi agama yang saya anut, akan menjadi lebih bermakna,
karena saya diteguhkan dus menjadi berkat atas segala rasa perih yang senantiasa ada didalam diri.
Dalam doa, akhirnya, semuanya kita kembalikan kepada Sang Hidup..


Bahwa terkadang akal dan perasaan campur aduk tak tentu arah.
Bahwa saya juga bukan manusia super..
Bahwa saya juga tidak bisa berlaku pintar sepanjang waktu, setiap hari.
Bahwa saya juga punya kebodohan yang kadang susah untuk diterima akal sehat.
Bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya berani mencintai..
Bahwa saya bersedia membayar harga dari mencintai seseorang..
Bahwa saya bersedia menanggung rasa sakit yang luar biasa..

Bahwa saya mampu untuk tetap hidup meski rasa perih terus menjalar..

Bahwa saya masih memiliki rasa takut akan kehilangan dalam hidup..


Dan hari ini, dari semua pembelajaran yang telah saya terima,
Berkembang menjadi sebuah bentuk KEPASRAHAN.
Sebuah Zona yang terbentuk karena saya merasa tidak berdaya.
Dimana saya merasa tidak memiliki kemampuan untuk membuat segalanya menjadi mungkin.
Dimana saya tidak berani untuk membangun sebuah harapan
Dimana saya tidak berani untuk mengatakan
"Aku mencintaimu, mari kita pastikan segalanya, dan semuanya, hanya untuk kita berdua saja"


Dan ini adalah pilihan terakhir yang saya miliki,
Mencintai dalam kepasrahan, tanpa berharap dan tanpa meminta.
Meski sangat susah dan hampir mustahil bagi saya untuk tidak mengingatnya.
Semoga saya bisa.


Dan hingga hari ini, saya masih mencintainya
Saya sadar hal itu akan memberi rasa perih yg teramat dalam
Karena bagi saya, lebih susah untuk tidak mencintainya.
Dalam perjalanan yang melelahkan, dalam diam dan keheningan
Dan tentunya dalam sebuah KEPASRAHAN yang teramat dalam.



Dari saya yang akan selalu mencintaimu dalam diam

Ketika Allah Memilihmu Untukku..


Ketika Allah Memilihmu Untukku..

Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

Ketika CInta harus Bersabar


♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸
Hari demi hari, kurangkai bibir tak hanya di bibir, tapi juga di hati. Meski kutahu, mungkin tak utuh sepanjang waktu, karena rapuhku. Padahal semestinya dzikir tak pernah terusir, bahkan di saat fikir dan ikhtiar menjalankan tugasnya, dari awal hingga akhir.

Saat tubuh merebah, baru CINTA menumbuh. Tersadar akan dosa kecil dan besar, dosa yang nyata dan tersamar. Entah kenapa harus demikian. Kenapa harus disadarkan dengan teguran. Padahal tak semestinya menunggu nikmat sehat diangkat, lalu saat sakit baru CINTA kembali tertaut.
Tapi inilah aku, seoranag rapuh yang baru mengeja CINTA, mencobanya menjadi biasa, namun seringkali kembali terlena oleh dunia, dan CINTA pun kembali sulit terasa.

Benar kiranya bahwa meski di sirami air dari tujuh samudera, bahkan di kucuri air hujan dari tujuh langit pun, CINTA tak akan tumbuh, jika hati tetap dinahkodai kehendak buta. Tak kan tumbuh jika hati dikunci dengan gelimang dosa. Tak kan tumbuh jika hati dibasuh nafsu selalu, diselimuti keangkuhan wujud pengusiran jatidiri penghambaan. Tak kan tumbuh, tak kan.
Maka aku bahagia jika air mata berlinang saat mensyukuri nikmatmu, bukankah air mata ini adalah kado CINTA. Aku bahagian jika air mata berlinang saat teringat dosa dan memohon ampun Kepada Mu, bukankah ini juga sedikit tanda CINTA. Maka, jangan biarkan hatiku beku, tanpa CINTA. Hingga tak ada lagi air mata, yang bisa menjaga anggota tubuh yang terbasuh, haram terjilat api neraka.
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ 

Ditahanlah cinta di hati, menanti waktu yang mesti pasti. Karena setelah waktu itu tiba, maka semuanya kan diungkap tanpa hijab.
Sang lelaki menuliskan bait-bait cinta di notebooknya, sebuah catatan harian tentang cinta yang tertahan. Cinta yang kan ditumbuhkan seiring keikhlaskan, cinta yang kan diwajarkan agar tetap bermuara pada penghambaan terhadap Tuhan.

Begitu pun sang perempuan, setiap hari menulis rangkaian kalimat cinta yang tak terkikis. Disimpan di draft yang kelak kan dipublish. Tinggal menanti saat yang tepat. Saat dimana kelak tak hanya hatinya yang bertaut, tapi juga tangannya bisa memeluk erat tanpa takut.
Sang lelaki tersenyum diujung malam, menanti saat pagi yang kan menghampiri dan membuatnya tenggelam. Tenggelam dalam kebaahagiaan pernikahan.

Sang perempuan sulit terpejam hingga lewat pertengahan malam. Jantungnya berdegup kencang mengeja kerinduan. Kerinduan saat akad itu dengan indah terlafalkan. Dan semuanya terhalalkan.
Lelaki dan perempuan, menjadi benar-benar romantis saat ijab qabul terbacakan. Dan kini mereka bertugas tuk membuktikan, bahwa cinta bukan sekedar menggairahkan, tapi juga memadukan segala kelebihan dan kekurangan, agar menjadi kekuatan yang terpadukan, tuk mampu bersinergi, agar tetap berada di jalan yang Tuhan ridhoi.

Oh indahnya......
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Senin, 13 Juni 2011

Milikilah Sifat Malu, Wahai saudariku ...


Saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah …

Seperti yang telah kita ketahui bersama, Islam adalah agama yang sempurna dan tidaklah satu perkara kecil pun melainkan telah diatur oleh Islam. Begitu juga dalam perkara wanita, Islam juga telah mengaturnya. Islam sangat memperhatikannya dan menempatkan para wanita sesuai dengan kedudukannya. Dan agama yang mulia ini juga telah mengatur begaimana adab-adab dalam bergaul, berpakaian, dan sebagainya. Di mana segala yang diperintahkan dan diatur oleh Allah dan Rasul-Nya pasti terdapat maslahah (kebaikan) di balik itu semua. Dan segala yang dilarang pasti ada mafsadah (keburukan) baik mafsadah itu murni ataupun mafsadah itu lebih besar daripada maslahah yang diperoleh.

Sungguh sangat menyedihkan sedikit demi sedikit aturan yang telah dibuat oleh Allah dan Rasul-Nya dilanggar oleh anak Adam khususnya kaum Hawa. Di antara fenomena yang kita saksikan bersama, kaum hawa dewasa ini mulai menanggalkan dan luntur sifat malunya. Mereka tidak merasa malu bergaul bebas dengan kaum Adam! Bahkan yang lebih mengenaskan, banyak dari kaum hawa yang berani mengumbar aurat (berpakaian tapi telanjang) di hadapan umum! Fainna lillahi wa inna ilaihi rooji’un!

Lantas bagaimanakah tatanan Islam mengenai sifat malu bagi wanita?

Maka cermatilah kisah yang difirmankan Allah berikut ini,

وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ (23) فَسَقَى لَهُمَا

“Dan tatkala ia (Musa) sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (Al Qoshosh : 23-24)

Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. LALU BAGAIMANA DENGAN WANITA SAAT INI! Sepertinya rasa malu sudah hampir sirna ...

Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlaq kedua wanita tersebut. Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa ‘alaihis salaam; Allah melanjutkan firman-Nya,

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.’” (Al Qoshosh : 25). Dengan penuh rasa malu, ia memanggil Musa. Sifat yang luar biasa ...

Ayat yang mulia ini,menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita berakhlaq dan bersifat malu. Allah menyifati gadis wanita yang mulia ini dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.

Amirul Mukminin Umar bin Khoththob radiyallahu ‘anhu mengatakan,

كانت مستتَرة بكم درْعها.

“Gadis itu menemui Musa sambil menutupi wajahnya dengan lengan bajunya.” (Tafsirul Qur’anil ‘Azhiim, Ibnu Katsir). Lihat bagaimana begitu pemalunya wanita-wanita itu! Seharusnya para wanita saat ini mengambil contoh.

Maka wahai para wanita, sadarlah dari kelalaian ini. Kembalilah ke jalan Rabbmu. Janganlah kalian tertipu dengan jebakan, bujukan, dan propaganda syaithon yang ingin mengeluarkan para wanita dari sifat keasliannya.

Dan batasilah pergaulan antara ikhwan dan akhwat, jangan sampai mudah untuk bergaul bebas walaupun sudah memenuhi pakaian yang syar’i dan sudah menjadi anggota Keluarga Muslim. Dan ingatlah syaithon akan selalu menyesatkan anak Adam, sehingga perkara yang semula dianggap jelek akan dibuat samar oleh syaithon sehingga perkara yang terlarang ini (bergaul tanpa batas antara ikhwan dan akhwat) menjadi kelihatan baik dan dianggap biasa.

Ingatlah wejangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits dari Usamah bin Zaid,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidak ada godaan yang kutinggalkan yang lebih dahsyat bagi para pria selain dari godaan para wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2741)

Hanya Allah yang beri taufik. Moga Allah anugerahkan pada kita sifat yang mulia ini.



Catatan masa silam, direvisi ulang, 18 Rabi’uts Tsani 1432 (23/03/2011) di Riyadh-KSA

Ketika Bahagia Dan Celaka Telah Ditentukan


Sesungguhnya, seorang anak Adam, telah ditentukan oleh Allah, akan dimasukkan ke Surga atau Neraka jauh sebelum mereka dilahirkan, sebagaimana terdapat dalam hadits,

“Allah menciptakan Adam, lalu ditepuk pundak kanannya kemudian keluarlah keturunan yang putih, mereka seperti susu. Kemudian ditepuk pundak yang kirinya lalu keluarlah keturunan yang hitam, mereka seperti arang.. Allah berfriman, ‘Mereka (yang seperti susu -pen) akan masuk ke dalam surga sedangkan Aku tidak peduli dan mereka (yang seperti arang-pen) akan masuk ke neraka sedangkan Aku tidak peduli.’” (Shahih; HR. Ahmad, ath-Thabrani dallam Al-Mu’jamul Kabir dan Ibnu Asakir, lihat Shahihul Jami’ no: 3233)

Dari Ali radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang membawa tongkat sambil digores-goreskan ke tanah seraya bersabda,

‘Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah ditetapkan tempat duduknya di neraka atau pun surga.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah mengetahui bahwa seseorang telah ditentukan akan dimasukkan ke surga atau neraka, tentu akan timbul pertanyaan dan kesimpulan berdasarkan akal logika manusia yang lemah, “Kalau begitu buat apa kita beramal. Nanti udah capek-capek ibadah ternyata masuk neraka” atau perkataan semisal itu.

Pertanyaan semisal ini pun banyak ditanyakan oleh para sahabat di berbagai kesempatan. Salah satunya adalah pertanyaan seorang sahabat ketika mendengar pernyataan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tidak ada seorang pun di antara kalian kecuali telah ditetapkan tempat duduknya di neraka atau pun surga.’

Maka para sahabat bertanya, ‘”Wahai Rasulullah, kalau begitu apakah kami tinggalkan amal shalih dan bersandar dengan apa yang telah dituliskan untuk kami (ittikal)?”‘ (maksudnya pasrah saja tidak melakukan suatu usaha – pen)

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ .ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى * وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ). الآية

Beramallah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (HR. Bukhari, kitab at-Tafsir dan Muslim, kitab al-Qadar)

Contoh lain adalah ketika sahabat Umar bin Khaththab bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وسأله عمر هل نعمل في شئ نستأنفه ام في شئ قد فرغ منه قال بل في شئ قد فرغ منه قال ففيم العمل قال يا عمر لا يدرك ذلك إلا بالعمل قال إذا نجتهد يا رسول الله

Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Umar: Apakah amal yang kita lakukan itu kita sendiri yang memulai (belum ditakdirkan) ataukah amal yang sudah selesai ditentukan takdirnya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bahkan amal itu telah selesai ditentukan taqdirnya.”
Umar: Jika demikian, untuk apa amal?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Umar, orang tidak tahu hal itu, kecuali setelah beramal.”
Umar: Jika demikian, kami akan bersungguh-sungguh, wahai Rasulullah!
(Riwayat ini disebutkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya no. 168 dan Penulis Kanzul Ummal, no. 1583).

Sementara apa yang dilakukan sebagian orang dengan alasan ketetapan tersebut, kemudian mereka pasrah bahkan kemudian bermudah-mudah, bahkan melegalkan perbuatan maksiat maka hal ini tidak dibenarkan. Mereka yang melakukan ini beranggapan, bahwa mereka berbuat maksiat tersebut karena sudah ditetapkan, karena itu mereka tidak berdosa. Sungguh pendapat ini sangat jauh dari kebenaran.

Untuk menjawab kerancuan ini, bahwa seseorang ketika melakukan sesuatu, dia dihadapkan pada pilihan; melakukannya ataukah membatalkannya. Sementara saat menghadapi pilihan tersebut, ia tidak tahu apakah ia ditakdirkan melakukan kemaksiatan ataukah ketaatan. Kemudian, ketika ia memilih melakukan kemaksiatan, itu merupakan pilihannya namun keduanya terjadi berdasarkan takdir dari Allah. Lain halnya dengan orang yang dipaksa melakukan pelanggaran, ia tidak dihukum disebabkan melakukan pelanggaran tersebut, karena ia dipaksa melakukannya, bukan berdasarkan pilihannya sendiri.

Jawaban lain bagi orang yang menjadikan takdir Allah sebagai pembenaran maksiat yang dilakukannya adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh syaikh Utsaimin, bahwa ketika terjadi kasus semacam ini, kita katakan kepadanya, “Engkau menyatakan bahwa Allah telah mentakdirkanmu untuk melakukan maksiat sehingga engkau melakukannya, mengapa engkau tidak menyatakan sebaliknya, bahwa Allah mentakdirkanmu untuk melakukan ketaatan, sehingga engkau mentaati-Nya, sebab perkara takdir adalah perkara yang sangat rahasia, tidak ada yang mengetahuinya melainkan Allah ta’ala saja. Kita tidak tahu apa yang Allah tetapkan dan takdirkan itu melainkan setelah kejadiannya. Mengapa tidak engkau hentikan saja kemaksiatan itu, lalu engkau melakukan yang sebaliknya (ketaatan) dan setelah itu engkau katakan bawah hal ini aku lakukan dengan sebab takdir Allah.” (Syarah Hadits Arba’in)

Ini sebagaimana seseorang yang lapar, tentu orang itu tidak akan diam saja agar kenyang. Tetapi ia akan berusaha untuk menghilangkan rasa laparnya itu dengan makan. Tidak mungkin ia menunggu saja hanya karena ia yakin sudah ditakdirkan akan kenyang. Demikianlah, karena seseorang tidak tahu apakah yang akan terjadi atau yang telah ditetapkan untuknya. Namun orang tersebut tentu tahu, agar kenyang atau hilang rasa laparnya ia harus makan. Demikian pula seorang mukmin, ia tahu bahwa untuk masuk surga maka ia harus berbuat ketaatan kepada Allah.

Wallahu a’lam bi showab

***
Artikel muslimah.or.id

Le miracle du chiffre 13 dans le Coran


Le chiffre 13 représentait un miracle étonnant dans le Livre d’Allah le Très-Haut puisque la hijra (la migration de notre Prophète de Makka (La Mecque) à Madîna (Médine)) a eu lieu en l’an treize (13), lisons ensemble…….


L’an treize (13)

La migration du Noble Prophète (Paix et Bénédiction d’Allah soient sur lui) de Makka à Madîna pourrait être des plus importants évènements dans l’histoire de l’Islam. Cette migration a eu lieu en l’an treize (13) après son envoi (Paix et Bénédiction d’Allah soient sur lui).

Le Noble Prophète (Paix et Bénédiction d’Allah soient sur lui) est né en l’année de l’éléphant (dite en arabe ’Âm Al-Fîl). Son parcours de prophétie et révélation a débuté à l’âge de quarante (40) ans et c’est durant cette année que les premiers versets du Noble Coran furent descendus sur Lui.

Le Coran mecquois a été révélé durant les treize (13) années de prédication à La Mecque. Ensuite, en l’an treize (13), le Noble Prophète (Paix et Bénédiction d’Allah soient sur lui) a émigré à Médine et sa prédication a duré dix (10) ans. Il meurt à l’âge de soixante trois (63) ans.

Allah l’Exalté a fait descendre un verset pour consoler le Noble Prophète sur son chemin vers Médine : ’’Et que de cités, bien plus fortes que ta cité qui t'a expulsé, avons-Nous fait périr, et ils n'eurent point de secoureur.’’ (Mohammad : 13). Ce qui m’a réellement marqué est que ce verset a été descendu en l’an treize (13) et qu’il est également classé treizième (13ème) dans la Sourate de Mohammad !

Dès lors, je me suis rendu compte que ce chiffre ne peut qu’être un miracle divin. En effet, Allah l’Exalté ne choisit pas un chiffre pour un tel évènement remarquable que pour un sens bon et un but précis. Par conséquent, nous allons approcher certaines réalités numériques surprenantes sur ce chiffre et ses multiples dans le Noble Coran.



Première et dernière Sourates dans le Coran

Nous constatons en examinant le Livre d’Allah l’Exalté, qu’une partie a été révélée à La Mecque, dite mecquoise et l’autre à Médine, dite médinoise. Cependant, en méditant la première Sourate ‘’Al-Fatiha’’ (le Prologue) et la dernière ‘’An-Nas’’ (Les hommes), toutes deux descendues à La Mecque, j’ai trouvé dans les versets et mots de ces deux dites Sourates une telle cohérence attractive, en effet, le nombre des versets de la Sourate ‘’Al-Fatiha’’ est de sept (7) et celui de la Sourate ‘’An-Nas’’ est de six (6), ce qui nous donne treize (13) en les additionnant, donc :

7 + 6 = 13

Mais qu’en est-il donc des mots de ces deux Sourates ? En précisant que nous compterons les conjonctions de coordination ‘’et’’ comme un mot indépendant au cours de nos études sur le miracle numérique ! Le nombre des mots de la Sourate ‘’Al-Fatiha’’ est de trente-et-un (31) et celui de la dernière Sourate qui est (An-Nas) est de vingt-et-un (21), ainsi, le nombre résultant de l’addition de ces deux nombres est également un multiple du chiffre treize (13), donc :

31 + 21 = 52 = 13 x 4

Par ailleurs, le dernier verset dans le Coran ‘’Mina Al-Jinnati wan-Nâs’’ (An-Nas (Les hommes) : 9) ("qu'il (le conseiller) soit un djinn, ou un être humain." ) contient ‘’treize’’ lettres [en arabe].



Les lettres détachées

D’aucuns Sourates coraniques ont débuté par des lettres détachées dont la première Sourate ‘’Al-Baqarah’’ (La Vache) qui commence par ‘’ALM’’ de l’arabe ‘’Alif Lam Mîm’’ et la dernière qui est sourate ‘’Al-Qalam’’ (la plume) commençant par ‘’N’’ de l’arabe ‘’Noûn’’.

Encore une fois, ce qui nous émerveille est que Sourate Al-Baqarah contient deux cent quatre-vingt-six (286) versets. Ce nombre est divisible par treize (13), comme suit :

286 = 13 x 22

En outre, Sourate Al-Qalam comporte cinquante-deux (52) versets qui est un multiple de treize (13).

52 = 13 x 4

Le plus surprenant est que le nombre doublement multiple de treize (13), résultant de l’addition des deux dits chiffres, ainsi :

286 + 52 = 338 = 13 x 13 x 2

Maintenant, si nous considérons le nombre des versets des vingt-neuf (29) Sourates débutant par des lettres détachées, qui est de 2743, nous constatons qu’il est un multiple de treize (13), à savoir :

2743 = 13 x 211



De ce qui précède, nous pouvons résumer que, le nombre des versets des Sourates contenant les lettres détachées est un multiple de ‘’treize’’ (13) et que le nombre des versets de la première ainsi que la dernière de ces Sourates est également un multiple de treize (13).

D’ajouter, le nombre de toutes les lettres détachées dans le Coran qui est de soixante-dix-huit (78) est divisible par treize (13).

78 = 13 x 6

Pour conclure, trois chiffres symbolisent les évènements importants de la vie du Noble Prophète (Paix et Bénédiction d’Allah soient sur Lui), à savoir :

1- L’envoi : à l’âge de quarante (40) ans ;

2- La migration : à l’âge de cinquante-trois (53) ans ;

3- Le décès : à l’âge de soixante-trois (63) ans.

L’addition de ces trois chiffres nous donne ce qui suit :

40 + 53 + 63 = 156 = 13 x 12



Nous prions Allah l’Exalté que ces vérités sur le miracle phénoménal de ce chiffre permettent de guider tous ceux qui doutent de ce Noble Livre, et la fin de notre invocation est louange à Allah, Seigneur de l'Univers.

--------------------

Amazing Pictures Regarding the Sun Eclipse


Allah Almighty says: “The sun and the moon run on their fixed courses” [Ar-Rahman:5]. Meaning that the sun and the moon run according to an exact calculation with measured out stages for each for reckoning.

This accurate system will not go out of organization until Allah (SWT) inherits the earth and everything on it. The phenomenon of the ecliptic sun is a proof for the universal systems’ accuracy.

It is a phenomenon that witnesses the exactness of the universal system that Allah (SWT) controls. He said: “Everything with Him is in proportion* All-Knower of the unseen and the seen, the Most Great, the Most High” [Ar-Rad: 8-9]. It is the phenomenon of the ecliptic sun that happens whenever the moon blocks the suns’ light while passing in front of it. Visualizing the ecliptic pictures is one type of worshiping and thinking of Allah’s almighty creation

Allah (SWT) says: “Those who remember Allah standing, sitting, and laying down on their sides, and think deeply about the creation of the heavens and the earth, (saying): ‘Our Lord! You have not created (all) this without purpose, glory to You! Give us salvation from the torment of the fire.’’’ [Al-Imran: 191]. Thinking about the universe invites the believer to be convinced that Allah has not created the universe without purpose. Instead, there is an organized system that is precisely calculated. Thinking about the universe also persuades the believer to ask Allah (SWT): “Give us salvation from the torment of the fire.” Perhaps, thinking for an hour regarding the universe is better than worshiping for a year and Allah almighty knows best

Let us sense these wonderful pictures concerning the sun eclipse.










“Our Lord! You have not created (all) this without purpose, glory to You! Give us salvation from the torment of the fire”

The strangest diseases in the history


There are diseases that we have never heard of before, they are rare and strange, and as Muslims we have to read about them …


here are diseases that we have never heard of before, they are rare and strange, and as Muslims we have to read about them to realize God's mercy and blessing bestowed upon us and to thank him the right way…

I read the following article on CNN and would like to pass it to my beloved readers so that we may realize Allah's blessings on us as with the prevalence of new diseases like swine flu, SARS and Bovine Spongiform Encephalopathy, the interest in the rare diseases, which have only few thousands cases, declined. Among these diseases we have chosen ten to get you acquainted with their symptoms:

1. Morgellons Disease
14 thousand persons around the world suffer from this disease; symptoms appear as black, red and blue fibers emerging from the skin with tingling sensation. This disease is accompanied with fatigue, memory loss and joints pain. Its name originated from the area at which it had appeared for the first time in France where it killed number of children after they had black hair grown on their skin at the 17th century.

2. Progeria disease

It is also known as premature aging in which the patients seem to be old persons while they are actually children. This disease highly affect the look of the patients as they have small heads, big eyes and lose hair fast and it mainly ends in the death of the patients at early ages.

3. Water sensitivity disease

It is estimated that there is 30 cases of this disease around the world, the symptoms of which appear at advanced stage. It results from hormonal disorder that happen to women after delivery, it causes sever itching accompanied with sever pains in the skin when having a bath or even with water drinking.

4. The disease of speaking weird languages

Medicine had recorded 60 cases of this disease all over the world; the patients find themselves speaking language that can not be understood. It was thought that this disease is of psychological background but new studies showed that it is a malfunction in the brain that leads to exchanging the words and letters.

5. Deadly laughter disease


Some scientists call it "Kuru', it was restricted to the people of "Fore" tribe in New Guinea. It appears in the patient through a sudden paroxysm of hysterical laughter followed by months of suffering starting from joints pain and loss of the ability of correct pronunciation.

Symptoms end with death of the patients that were found to have hollows in their brains after autopsy. The American physician Dr. Carlton Gajdusek studied the disease and concluded that it started to disseminate after the cannibalism by the people of the tribe, this discovery led to the cease of this custom which results in disappearance of the disease in 1976 and Dr. Carlton Gajdusek was awarded Noble Prize for medicine.

6. The disease of joints transformation into bones

It appeared only once in1938 in the American Harry Eastilc, who started to lose the ability to move gradually till he became unable of moving any parts of his body, except his mouth, at the age of 39 years old. After his death, Eastilc donated his bone skeleton to the scientific research of the disease and it is showed currently in the Philadelphia Museum.

7. Alice in wonder land Syndrome.

It is a disease that affect senses in which the patient believe that what he sees, hears or touches is much smaller than what it is in the fact, also he feels that his body is very small and it causes strong migraine headache to the patient.

The doctors inspired the disease's name from the story of "Alice in Wonder Land" in which the hero faces similar conditions. Despite the medical debate whether the writer of the story, Louis Clark, had this disease is not decided yet, the writer was actually suffering from continuous migraine headache.

8. Porphyria Disease

Despite the uniqueness of this disease, it was famous because the King of England "the mad", King George the third, was stricken with it in the 18th century. The symptoms of which appear by turning the color of the urine into purple due to complications that affect the body's ability to produce the "Heme" protein necessary for red blood cells.

Other symptoms of the disease are sensitivity to the sun, pains in the lower parts of the body, growth of hair on the forehead. It was believed that Queen Marie of Scotland was stricken with disease beside the Dutch painter Van Gogh and the King of Ancient Babylon Nebuchadnezzar.

9. Pica Syndrome

Pica is a Latin word means avidity, in this disease the patients tend to eat whatever in their way even paints and dirt.

10. Moebius Syndrome

Extremely rare genetic disorder characterized by having complete facial paralysis where the patients are unable to close or move their eyes, this disease is accompanied with deformities in legs bones or congenital lack in the number of fingers.

All praises to Allah!

Now, my beloved readers, we have to contemplate, even to inquire: why should we always say (All praises to Allah), as our prayer after Basmala (saying in the name of Allah) starts with (All praises to Allah the Lord of all that exists), when we eat, drink or wear new dress we say (All praises to Allah), when we get out of the bathroom we say (All praises to Allah), when we wake up we say (All praises to Allah), even when we are stricken with poverty or disease we have to say immediately (All praises to Allah)but why?

The blessings that Allah granted us are uncountable, even when we are at the highest degree of the disease severity we find uncountable number of blessings when compared to others who are in worse situation than ours. Therefore, we have to repeatedly say all praises to Allah for any situation.

What attracted my attention in this article is the deadly laughter disease which is the result of cannibalism of animals, from which we can realize why Allah the Almighty Had forbidden eating dead bodies, as He the Almighty says: "Forbidden to you are: Al-Maitah (the dead animals - cattle - beast not slaughtered), blood, the flesh of swine, and that on which Allâh’s Name has not been mentioned while slaughtering, and that which has been killed by strangling, or by a violent blow, or by a headlong fall, or by the goring of horns - and that which has been (partly) eaten by a wild animal - unless you are able to slaughter it (before its death) - and that which is sacrificed (slaughtered) on An-Nusub (stone-altars). (Forbidden) also is to use arrows seeking luck or decision; (all) that is Fisqun (disobedience of Allâh and sin). This day, those who disbelieved have given up all hope of your religion; so fear them not, but fear Me. This day, I have perfected your religion for you, completed My Favour upon you, and have chosen for you Islâm as your religion. But as for him who is forced by severe hunger, with no inclination to sin (such can eat these above mentioned meats), then surely, Allâh is Oft-Forgiving, Most Merciful. (3: Al Mae'da).

Sabtu, 11 Juni 2011

mocca - i remember




My Favorit Song, I remember all my lovely friend's when i listen it..
this song has nice lyric ::

I Remember


I remember...The way you glanced at me, yes I remember
I remember...When we caught a shooting star, yes I remember
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

Do you remember..?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember..When my father thought you were a burglar
I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn

I remember.. The way you read your books,
yes I remember
The way you tied your shoes,
yes I remember
The cake you loved the most,
yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
yes I remember

:)

Jumat, 10 Juni 2011

Tumbuhan juga Menangis


“dan bahwasanya Dialah yang menjadikan (orang) tertawa dan menangis” Al-Najm 43 ….

Daun ini adalah salah satu tanaman yang Allah beri perangkat khusus untuk menangis!! Melalui saluran khusus daun ini mengeluarkan materi seperti air mata. Para ilmuwan mengagumi perilaku tanaman ini, mengapa melakukan proses ini dan apa alasan di balik itu?



Ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah dalam tanaman, bukankah Allah Tuhan Yang Maha Kuasa telah berfirman:

(وأنه هو أضحك وأبكى)؟

“dan bahwasanya Dialah yang menjadikan (orang) tertawa dan menangis” Al-Najm 43

(وإن من شيء إلا يسبح بحمده ولكن لا تفقهون تسبيحهم)؟؟

“dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.” Al-Isra’44



Maha Suci Allah Yang telah menjadikan tanda kebesaran dan keesaan-Nya dalam segala sesuatu. .

Le sourire prolonge –t-il la vie ?


Souhaitez-vous vivre une vie longue et paisible? Il y a une façon très simple d’y arriver ... C'est le sourire ....….


De nouvelles recherches scientifiques démontrent que le sourire a beaucoup plus d’impact que ce qu’on croyait. Le magazine "Sciences de la psychologie" a publié une étude réalisée sur des personnes qui ont vécu plus que d'autres. Ils ont en effet travaillé sur des photos qui ont été prises dans différentes situations et différents moments de la vie de ces personnes, ils ont remarqué que ces personnes ont gardé le sourire dans toutes les situations et à tous les moments de leur vie.

Les scientifiques disent que les gens qui ont tendance à sourire et a être heureux n’ont presque pas de problèmes psychologiques et leur santé est donc moins sujette aux maladies et vivent plus longtemps !


Il est bien connu que les gens qui mènent une vie joyeuse et dont les jours sont pleins de joie ont tendance à vivre une vie de couple plus heureuse et ont de meilleures compétences sociales que les autres. Cela se reflète sur leurs visages par de larges sourires.

Qu'en est-il de notre religion ?

Chers frères ! chaque fois que je lis une étude qui prétend être la première à découvrir un fait, je trouve le même résultat dans les enseignements de notre religion : l’Islam. Dieu nous a parlé de toutes les choses utiles et nous a mis en garde de tout ce qu’est nocif.

Notre prophète Salut et Paix soient sur lui nous dit « ET Sourire à ton frère est une charité ». Notre prophète nous encourage et nous apprend ainsi la « culture du sourire. » Le sourire répand la joie et rend la vie meilleure.

Quiconque étudie la biographie du prophète Mohammed Paix et Salut soient sur lui constate que sa vie était pleine d'optimisme, de sourires, de miséricorde et de joie. Il ne se fâchait jamais à cause d’une chose qui a attrait à ce monde de la vie si bas. Il ne s‘attristait pas non plus de cette vie passagère. Il n'était pas violent et vindicatif, mais patient et tolérant et voulait du bien à tout le monde.

Et ce n'est pas en vain que Dieu le Tout Puissant le décrit comme une miséricorde pour l'Univers. Il dit de : « Et Nous ne t'avons envoyé qu'en miséricorde pour l'univers » les Prophètes , verset 107. Il est une miséricorde pour les croyants et une miséricorde pour les infidèles ! Parce que les enseignements qu’il a apportés si ils sont pratiqués, ils seront source de bonheur dans ce monde et dans l’au-delà.

Le miracle du prophète Paix et Salut soient sur lui se voit clairement dans le fait qu’il a fortement recommandé le sourire. On peut même dire qi’ il l a ordonné et ceci à une époque où l'ignorance règne dans la société Arabe et ou les arabes croient que le sourire est une faiblesse chez l'homme et donc il ne doit pas sourire, mais au contraire il doit afficher un visage sombre pour intimider les gens. Le Prophète avait donc pour mission de corriger ces concepts. Il souligne que le sourire est La meilleure chose qu’un croyant peut offrir à ses frères dans l’Islam.

Maintenant, voulez-vous que Dieu prolonge votre vie ? Il faut donc ,et à partir de ce moment , apprendre « l'art du sourire » pour vivre une vie paisible et heureuse et rester à l’abri du spectre de la maladie.

IL faut aussi savoir que la meilleure des choses qui nous incite à sourire est la miséricorde de Dieu. Ne dit-il pas aux croyants : « Ceci provient de la grâce d'Allah et de sa miséricorde; Voilà de quoi ils devraient se réjouir. C'est bien mieux que tout ce qu'ils amassent » Younis verset 58.

Senin, 06 Juni 2011

Happiness


Let us examine the results of one American study regarding reasons for happiness and how our Prophet Muhammed (peace be upon him) told us about them fourteen centuries ago.….
Causes that bring happiness to humankind

After many years of wondering about the causes of human pleasure, a new study revealed three reasons that solve this complex problem and show the sources of humanities cheerfulness.

In their study, Jonathon Height and Jenifer Silvers found that communication and interaction between people increases the release of the hormone oxytocin and increases the effects of the vagus nerve; both appear to enhance happiness. The results were partially publicized on the Oprah program, where a video showed how a mother’s actions reflected on her happiness. On the program, Height explained that human happiness appears to come from the process of the human body interacting with its’ surroundings. Height then clarified three reasons that better serve the human psyche: communicating and interacting with others, volunteering to help others, and thinking about the universe.

Communicating and interacting with others

Interacting with others, feeling with them and their successes is a significant cause for happiness. Conversely, a person should always aim to reach an intended goal, to aid in progressing while living.

Volunteering to help others

The researchers found that the process of volunteering to help others helps raise peoples’ self esteem. It can aid in feeling self-confident when difficulties arise.

Thinking about the universe

A final source of happiness is to track the mysteries of the universe and the world. This can bring joyfulness to the heart.

The hormone of love
Other studies have also found that happiness is linked to the hormone oxytocin. The hormone has become known as the “hormone of love” since it’s released during intercourse and when meeting with loved ones. It has also been linked to feeling confident and sincere.

The Vagus nerve

Other investigators have found that happiness is also linked to the vagus nerve, which is the only nerve that originates in the brain and ends in the digestive system. It links the muscles of the face to both the heart and lungs. Researchers have clarified that the vagus nerve carries messages between the central nervous system and the main organs of the body. It also helps maintain the heart beat at a low level and calms the immune system.

Did the prophet (peace be up on him) talk about these results before western scientists?

After long experiments, the scientists appear to have verified the commands of the Prophet Muhammed (peace be upon him). The Prophet commanded us to pray in congregation, to gather with a group to remember Allah (swt), and to publicize the truth about Islam and Allah (swt) almighty. A believer should not be away from others, rather they should spend time with their fellow muslims. Taking care of kin is one of the most important worships, and severing the bond of kinship is one of the worst deeds. That’s why Islam commands us to communicate and interact with others; for our and their own benefit, just as the study found.

The study found that happiness is linked to helping others; Islam commands us to help others and lend a hand to our brothers. Islam commands us to be good to our parents and to serve them, to provide for the poor and needy people among us, to forgive those who have treated us unjustly, to exonerate those who have mistreated us, and not to harm others. We should remember the Prophets’ saying “Whoever removes a worldly grief from a believer, ALLAH will remove from him one of the grieves of the Day of Resurrection“, Narrated by Muslim.

The study points out the importance of thinking about the mysteries of the universe and the creation, but as a Muslim, I have a great book to help me comprehend these mysteries, the Quran. The Quran is full of universal miracles that invite the believer to have more humbleness, faith, and happiness. Thinking about the universe is one of the most significant forms of worship. In the Quran, Allah (swt) almighty says “And think deeply about the creation of the heavens and the earth” (Al-Imran:191).

As to the importance of the “hormone of love” and its link to happiness, we remember that Islam commanded us to get married and enjoy marriage within the ruling of Islam. Moreover, our religion commands us to gather with believers and remember Allah (swt). Let us remember that most of the commendations and inhibitions from Allah (swt) that are directed toward the believers com in the plural form of “oh you who believe”, which is a proof about the importance for the believer to be within a group and not to leave it.

As for the vagus nerve and its link to happiness, Islam commands us to eat food that is good, avoid unlawful food, and it prohibits us from wasting. If the believers followed these instructions he would be guaranteed good health and to not get diseases, hence he would be guaranteed more happiness.

Aren’t all of these things what Islam has brought to mankind? Shouldn’t western scientists admire this religion and know that when they provide us with studies aimed at determining what makes humankind happy that the Prophet (peace be upon him) came with these same sources before them? By Allah (swt), the Prophet (peace be upon him) who came with these instructions that guarantee happiness to humankind was a noble and merciful prophet, not a prophet of destruction or terrorism as they imagine him! He is as Allah (swt) the majesty describes him in the Quran: “Verily, there has come unto you a messenger from amongst yourselves. It grieves him that you should receive any injury or difficulty. He is anxious over you; for the believers full of pity, kind, and merciful but if they turn away, say (O Muhammed): “Allah is sufficient for me. None has the right to be worshipped but He. In him I put my trust and He is the Lord of the Mighty Throne” (Al-Taubah:128-129).

Jumat, 03 Juni 2011

Love From 'MOM"


Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia di keluar rumah.

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.


JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.