Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kamis, 04 Agustus 2011

Kalau Saja Hati Kita Seperti Kaca


Kalau HIV adalah wabah yang menyerbu kampung kita,
Tentu cerdas bila sang Ustadz menyentil dalam khutbahnya,
Namun lebih cerdas lagi, bila ia tempatkan dalam konteksnya,
karena HIV bukanlah fenomena lokal semata,
maka menangkalnya perlu sinergi dari ketaqwaan manusia,
kontrol sosial lingkungannya, dan kepedulian negara,
bahkan lintas negara karena global cakupannya.

Kalau pelacuran adalah malapetaka kota kita,
Tentu syar’ie mengupasnya di majlis-majlis dzikir di sana,
Namun lebih syar’ie untuk membahasnya
tak sekedar dari dosa dan pahala,
Karena bisnis tertua itu adalah limbah dari sistem ekonomi yang berkuasa,
Yang menindas hak-hak kaum dhuafa
dan mencampakkan peran keluarga,
Maka harus dari segala mata angin penangkalnya,
Mulai dari diri sendiri, termasuk dari diri para penguasa.

Kalau saja kita punya cukup waktu untuk duduk bersama,
Serta hati yang jernih untuk menyelami persoalan rumit agar jadi sederhana,
Tentu kita tidak perlu berkepala panas dan mulut hingga berbusa-busa,
Tentu kita tidak perlu kepada saudara kita berburuk sangka,
Karena kita masing-masing punya masa lalu yang berbeda,
Dengan endapan pengetahuan dan pengalaman aneka rupa,
Karena mungkin yang kita tahu tak lebih seujung kuku saja,
Atau boleh jadi apa yang kita sangka lawan kita perlu baca,
justru santapan kesukaannya di kala muda,

Karena boleh jadi apa yang kita yakini bermasa lamanya,
Besok berubah drastis karena secercah cahaya di dalam sukma,
Sebagaimana Umar bin Khattab yang memusuhi Nabi hingga ubun-ubunnya,
Tiba-tiba menjadi pembela Islam yang paling terpercaya.
Kalau saja kita masih diberi usia senafas lamanya,
Tentu kita ingin nafas kita itu berjuta maknanya,
Bermanfaat bagi manusia tanpa pandang siapa Tuhan mereka,
Karena Baginda Rasul mencontohi begitu rupa,
Karena para Sahabat adalah generasi terkemuka,
Yang Allah ridha pada mereka,
dan penghuni langit mendoakannya,

Tentu kita harus kaji mendalam segala reniknya,
Dengan hati bening untuk menerima kebenarannya,
Sekalipun jerit nafsu kita ingin menolaknya.

0 komentar:

Posting Komentar