Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Jumat, 04 Maret 2011

Masa Lalu ...


kepada masa lalu, yang konon hanya bagian dari rangkaian waktu, bukankah sesungguhnya tak ada bagian yang sekedar hanya? maksudku, bukankah kau takkan mencapai menit, jika tak kau lewati 60 detik dahulu sebelumnya? bukankah mereka takkan mencapai sepuluh tanpa melalui 1, 2 , 3 sampai 9 sebelumnya? seperti halnya kekinian yang dipuja-puja, bukankah takkan bisa ditempati tanpa menjejakmu, masa lalu, terlebih dahulu?

lalu mengapa mereka meng-hanya-kan mu wahai masa lalu? sebegitu kecilkah artimu terhadap kini? apakah karena kau tak tersentuh, walau baru sedetik berlalu, maka mereka kemudian sengaja mengecilkanmu, menganggamu tak pernah ada? padahal, bukankah kau lah yang mengajarkan kami tentang rasa, tentang sesal, tentang pilihan, tentang menjadi dewasa?

wahai masa lalu, yang seringnya setengah mati dilupakan, ditiadakan, apakah salahmu pada mereka, sehingga mereka seringnya memusuhimu, menguburmu dalam-dalam, hingga dianggap seolah tak pernah ada?

ahh, maafkan aku yang banyak bertanya. tapi tahukah kau masa lalu, tadinya akupun hampir membencimu, karena membiarkan aku menangis, terluka, pada rentang masamu. hingga aku kemudian sadar, bahwa dirimu yang menjadikan diriku seperti diriku saat ini. maka bukankah aku durhaka jika begitu saja membencimu, seperti mereka?

maka alih-alih memaki, aku justru datang memelukmu untuk berterima kasih, atas luka, atas air mata, dan beberapa selingan tawa yang kau berikan untuk mengantar aku pada gerbang kekinianku. yang membentuk aku menjadi aku.

terima kasih! sungguh, terima kasih!

0 komentar:

Posting Komentar