Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Rabu, 27 April 2011

kisah 5 sahabat..

kisah 5 sahabat..

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf, CINTA!" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

"KEGEMBIRAAN! Tolong saya!", teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!", teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor. saya tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan saya. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah saya bersamamu", kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. saya sedang sedih dan saya ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA? Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi

Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? saya tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran.

"Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu......"

Aku Ingin


Aku ingin...

Selalu bisa mengadukan rinduku pada-Mu

Selalu bisa mengasihi-Mu sepenuh jiwa ku

Selalu bisa mencintai-Mu segenap hati ku


Aku ingin...

Senantiasa menitikkan air mata rindu

Karena rindu ku pada-Mu yang kian menderu

Karena malu ku pada-Mu akan dosa dan khilafku

Karena cinta ku pada-Mu yang kian menggebu


Aku ingin...

Hatiku selalu bergetar saat mendengar nama-Mu

Jantungku berdetak kenang saat mendengar panggilan-Mu

Jiwaku tenang saat mengetahui betapa luasnya kasih sayang-Mu


Aku ingin...

Setiap detik mengingat-Mu

Setiap saat mensyukuri nikmat-Mu

Setiap waktu takut akar murka-Mu

Aku ingin...

Senantiasa bertawakkal kepada-Mu

Engkaulah Yang Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik buat ku

Engkaulah Yang Maha Suci walaupun aku sering mendzalimi-Mu

Engkaulah Yang Maha Pengampun walaupun aku sering mengecewakan-Mu

Engkaulah Yang ku Cinta dan kelak aku akan kembali kepada-Mu

Indah dalam HIJABMU ...


Saudariku...
Betapa indah tarian rambutmu
Bebas menari-nari di udara lepas
Di bawah terik cahaya sinar mentari
Melambai terseka hembusan angin

Saudariku...
Sungguh cantik balutan kepalamu
Ringkas pendek tertata rapi
Tampak membentuk lekukan tubuh indahmu
Tidakkah kau risih dengan keadaanmu seperti itu
Mengapa kau tak menutupinya dengan sempurna
Hinakah kau dengan jilbab yang melabuh
Panaskah jikah kau memakainya

Tidakkah kau tahu..
Panas akhirat itu tak sebanding dengan panas dunia
yang bisa menghanguskan tubuhmu
Mentari dunia yang mana tak sehebat neraka
Neraka di hari akhir di hari penentuan
yang akan menghanguskan keindahan rambutmu
tiada lagi yang terurai
tiada lagi yang tersapu lembutnya angin

Karenanya jadilah dirimu
Sebagaimana wanita-wanita berjilbab
Keanggunanmu terlihat selalu
Dalam balutan indah hijabmu
Tercermin keindahan akhlakmu

Karenanya jadilah dirimu
Sebagaimana wanita-wanita berjilbab yang melabuh
Kebersihan hatimu tampak dalam hijabmu
Keagungan jiwamu bersama dengan kidung zikirmu

Saudariku...
Betapa manis pelindung rambutmu
Terjulus sempurna dari atas sampai dadamu
Sungguh ayu paras tubuhmu
Terlihat jelas dari kesopananmu
Semuanya akan kembali pada hatimu
Hanya kau dan Dia saja yang tahu
Apakah niatmu tulus karena-Nya
Ataukah keadaan yang memaksamu
Adakah perasaan berlebih
Sungguh teramat meruginya
Kalau itu benar adanya
Neraka akan lebih kejam menjilatimu
Melebihi wanita tak berjilbab
Menyerupai wanita berjilbab rapi di leher

Karenanya jadilah dirimu
Sebagaimana wanita-wanita berjilbab labuh
Dengan perasaan takwa di dalamnya

Saudariku...
Dengan akhidah mahmudah yang terpatri dalam hati
Syari'at Islam yang mendarah daging dalam diri
Sungguh kebahagiaan akhirat akan engkau raih
Kenikmatan dunia akan kau rasakan
Sebuah gelar Muslimah Sholehah
Menjadi idaman para muslim shaoleh
yang tak sembarang bisa memilikimu

Muslimah Sholehah..
Jadilah dirimu Mujahidah
Mujahidah yang akan terus tuk berdakwah
Agar diri dan umat bisa terangkat
Mujahidah yang terus menyeru
Agar Islam kembali tegak

Selasa, 26 April 2011

Good Life


Hidup yang baik itu adalah hidup yang adil pada orang lain, mencintai keramahan, dan dengan lembut dan rendah hati mengikuti tuntunan Tuhan dalam misteri kehidupan.

OK, panjang, formal, dan filosofis banget ya?

Saya juga sama dengan semua orang, selalu berusaha agar hidup saya semakin hari semakin baik.

Dan saya juga bisa frustrasi kalau merasa hidup saya tidak maju. Tidak ada perkembangan. Membosankan.

Saya berusaha melakukan macam-macam. Mencoba berbagai pendekatan. Trik. Ide.

Tapi kesimpulan saya hari ini, hidup ini misterius.

Dan justru dari misteri ini, kita bisa mendapatkan kepuasan hidup yang sesungguhnya. Karena I will never figure it out. Begitu saya pikir saya mengerti apa makna hidup, hidup itu berubah. Dan pengertian saya tidak lagi memadai.

Itulah sebab nya hidup ini selalu baru. Menuntut pengertian baru. Menuntut perubahan baru dalam diri kita. Menuntut transformasi diri setiap hari.

Jadi, apa pegangan kita kalau semua ini berubah-ubah?

Saya mengusulkan tiga rules of thumb. Tiga pegangan praktis.

Pertama, kita harus berusaha adil kepada semua orang. Adil artinya menjalankan hak dan kwajiban dengan pas. Kita berusaha memberikan hak pada orang yang berhak. Kita menunaikan kewajiban kita pada orang lain.

Entah mengapa, ada rasa puas mendalam saat kita bisa memberikan orang lain apa yang menjadi hak nya. Saat kita melihat seseorang menikmati sepenuhnya apa yang menjadi haknya. Pada saat orang ikhlas dan bersyukur boleh menunaikan apa yang menjadi kewajibannya.

Karena tragedi manusia diawali dari tidak menikmati apa yang menjadi haknya, dan sebaliknya berusaha menikmati apa yang bukan hak nya.

Saat orang berusaha melarikan diri dari kewajibannya, dan justru membebani diri secara terpaksa penuh stress dengan hal-hal yang sebenarnya bukan kewajibannya.

Kedua, kebaikan hati. Kindness. Keramahan pada orang lain.

Ini sangat sederhana, tapi herannya saya sadar belakangan. Kita harus senang melakukan kebaikan hati. Tidak perlu ditrigger oleh kebaikan orang lain. Kebaikan hati itu harus menjadi karakter. Otomatis.

Kita melakukannya bukan karena harus, timbal balik, atau kontrak. It goes beyond justice. Kita melakukan pada saat kita tidak harus. Kita melakukan karena kita suka.

Kita semua kan punya hobby? Kita tambahkan kindness sebagai hobby kita.

Ketiga, kita ikut saja kemana saja Tuhan membawa hidup kita.

Marco itu senang jalan-jalan. Kalau saya ajak pergi liburan ke luar kota misalnya, dia semangat sekali. Saya perhatikan sebenarnya dia had no ideas kita bakal ke mana, bakal terjadi apa, bakal lihat apa, bakal tidur gimana, bakal makan apa. Tapi dia excited saja, tahu bahwa saya pasti akan berusaha memberikan yang terbaik. Melindunginya. Memberikan kebutuhannya tepat waktu.

Kita juga perlu begitu. Karena saya tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, saya tidak perlu menghabiskan energi saya untuk meramal-ramal. Saya cukup percaya bahwa Tuhan yang memberikan yang terbaik. Melindungi kita. Memberikan semua kebutuhan kita tepat waktu.

Sehingga kehidupan ini tetap menjanjikan excitement yang misterius. Surprises. Tiap hari.

Ada seorang atheis bernama Richard Dawkins, menulis buku dengan judul keren sekali: The greatest show on earth. Maksud awal dia menulis buku ini adalah untuk mengolok-olok orang yang percaya Tuhan, dengan memperlihatkan kehebatan teori evolusi.

Tapi yang terjadi pada saya itu setelah membaca buku itu justru sebaliknya. Saya terpesona dengan Pencipta dari the greatest show on earth. Dari buku itu justru saya sadar bahwa saya ternyata adalah bagian dari the greatest show on the universe. Jadi saya berhenti untuk merumuskan apa yang saya mau dalam hidup. Saya menyerah. It is going to limit me.

Minta, instead, Sang Sutradara Agung untuk memperlihatkan the greatest show on earth dan how I can play my part in it.

Sepanjang kita berjalan dengan rendah hati, mengikuti tuntunanNya. Tuntunan itu artinya kita berjalan dengan kaki sendiri melalui misteri kehidupan, tapi dengan tangan kita berpegang erat pada Ia yang menuntun dan membimbing kita.

Jadi setiap hari kita perlu mentransformasi diri kita agar semakin adil pada orang lain, semakin mencintai kebaikan hati, dan belajar berjalan mengikuti tuntutanNya.

Maka kita akan beroleh hidup yang baik. Good life.

Hello World, I Forgive You…



Tidak ada yang lebih hebat dari setitik noktah yang berani berbicara pada dunia: “Aku memaafkanmu…”

Mungkin juga super arogan.

Tapi itulah.

Mungkin ada yang bisa jadi jagoan. Ada yang jago menggertak. Ada yang punya ilmu silat. Ada yang punya golok atau pistol. Tujuannya supaya bisa lebih hebat dari orang lain.

Tapi semua kehebatan itu kalah pamor saat lawannya mengatakan, “Aku mengampunimu…”, dan ngeloyor pergi.

Dan hebatnya, semua orang, tanpa kecuali, bisa belajar untuk memiliki kemampuan mengatakan “Aku mengampunimu…”. Dan itu otomatis membuat posisi kita berada di tempat yang lebih terhormat.

Bukan itu saja. mengampuni itu menyembuhkan jiwa kita yang terluka. Memaafkan itu membuat kita tumbuih menjadi better person.

Jadi, kali berikut anda merasa terpuruk, merasa tersingkir, merasa terlecehkan, merasa diperlakukan tidak adil, merasa hari anda begitu buruk, maka bangun lah, kebaskan pakaian anda, rapikan rambut dan pakaian anda, dan kemudian berkatalah ke awan-awan dan langit biru, “hello world, I forgive you…”

And you move on…

Minggu, 24 April 2011

How could I speak those languages ???



There are some people who ever ask me, how many languages are your strengths?LOL~~~ I have no strength in other lang except Bahasa Indonesia. I swear that I'm not good in speaking foreign lang, even for English....I tell you with plain that I'm still trying to achieve my highest TOEFL score on 500. And I still cant speak English fluently.So guys...stop saying I'm great, because I do not like what you think. Even now I still pleading for help to the Google translator.




The only thing that might be my strengths is I have a willingness to learn a foreign language, practice it and never embarrassed by the limitations of my ability.
Why I do not feel embarrassed even if I am wrong and maybe there are people who laugh at my mistake, it's all because I DON'T CARE....Foreign language is not my language. I am a citizen of Indonesia, where I've pledged myself to speak to each other Indonesian youth, namely BAHASA INDONESIA.


That is why, I was never ashamed. But otherwise I would be very embarrassed if I can't speak Bahasa Indonesia, while I am the Youth of Indonesia.


One day I met a Filipino guy who immediately greeted me with
MyEm0.Com:Apa kabar ?

I'm just surprised because he knew my language. Then suddenly he said
MyEm0.Com:Kamo cantik, ako sinta padamo

Well...hahaha...if only he was an Indonesian guy I've glared angrily to him, how could he said that statement ? Moreover, it was my first day to met him. For Indonesian girl like me, it was such an impolite statement. But instead, I just smiled at him and correcting his Bahasa Indonesia.

MyEm0.Com: It's not "Kamo cantik, ako sinta padamo" but "Kamu cantik, aku cinta padamu". Do you know the meaning ?

MyEm0.Com: Yes, it's "nice to meet you".

MyEm0.Com: Hahaha...no it's not ! It is "Maganda ikaw, mahal kita"

MyEm0.ComThen it was he who back surprised, because I speak in his language.


So now, how could I speak Tagalog, Melayu, Japanese, Arabic, Korean, Indian and other lang ? Ah, do not think that i'm expert in 'em. No, I'm poor. But I like to greet somebody in their own lang...just to appreciate 'em and make 'em proud to their lang. It's like when the filipino guy greeted me.... Here my tips !


Step 1 . Show your interest in learning foreign languages and be courageous to speak up . Because if there is no interest there would be no willingness to learn. Force it would not be fun.
Step 2. Find a place of quality language courses to learn, or if you want to learn on your own, find a friend who can teach you.


Step3. Look for friends who come from the same country with a language that you want to learn. Find some overseas friends. The easiest way to get 'em is by social networking on the internet.



Step4. Be nice to your overseas friend...should never be ashamed to speak and say hello.


Step5. Invite them to discuss and ask them to occasionally use their language. Look for a fun discussion topics which is suitable for you to talking about, so you do not just learn about the language ... you can become a real friend and exchange information and share knowledge about anything as well.

ah, I cant guarantee this tips...but honestly, this is the way I make my overseas friends and learn their language. Good Luck !!

Ruang Pemberhentian


ketika langkah kita terseok-seok karena rintangan

ketika jiwa-jiwa kita terkadang merasa lelah

dan ketika hati ini hampir saja kecewa

berhentilah sejenak….

berhenti dalam pemberhentian untuk mengisi kembali energy

berhenti untuk mengisi hati-hati yang kosong dengan lantunan ayat-ayat semesta

berhenti untuk merenungi setiap langkah yang telah kita tapaki

dan berhenti untuk kembali menyusun strategi bagaimana kita menempuh jalan ini.

dalam sujud penuh ketawadhua’an

dalam rangkaian dzikir yang menghanyutkan

dan dalam tilawah yang menenangkan

dalam sebuah pemberhentian tempat mengadu dan memohon pertolongan

dalam pemberhentian untuk kembali bergerak

untuk menebarkan energy dan mengatakan yang benar-itu benar dan yang salah itu salah

bukan berhenti untuk terus berhenti selamnya….

Selasa, 19 April 2011

Questions that Every Christian Ought to be Able to Answer


"...verily in this is a sign for those who reflect." (Qur'an Ch.16 v.11)

This is a quick rehash on my major theological/philosophical questions and concerns for Christian missionaries. Unless the question specifically deals with Christian scripture, please don’t just quote verses from your scriptures – remember that the burden is upon the Christian to actually prove that the Bible is infallible and worth believing in. Until you prove that the Bible has indeed remained unaltered, unchanged, and unforgotten throughout the ages, it doesn’t matter what the Bible says, because for non-Christians, the Bible has indeed been corrupted, and rather than being a standard of truth, its the nucleus for Christian circular reasoning. If you can’t prove your assertions and beliefs without resorting to “because the Bible says so” then you have no business preaching your assertions and belief to people, at least not as fact anyways. Regardless, I have tried to keep these questions lucid and to the point. Enjoy.

1. Why do you believe the Bible to be the Word of God Almighty and Christianity being the True religion? Is it just because your family/society raised you to believe as such and indoctrinated you with such beliefs? Was it just a mystical experience/vision? Did you ever logically think it through? If so, what was your logical progression of proofs?

2. Why can’t Christians seem to agree on a single version of the Bible (Authorized King James Version, King James Version, New King James Version, New Living Translation, Revised Standard Version, New Revised Standard Version, New International Version, American Standard Version, etc.), or even a single biblical canon (Protestant, Douay-Rheims, Greek Orthodox, Slavonic Orthodox, Lutheran Protestant, Ethiopian Orthodox, Syriac Orthodox, etc.) for that matter? Have Christians tried recently to get together and discuss these differences, and try to unite under one Bible? How is a newcomer to Christianity supposed to choose a biblical cannon and Bible version to study Christianity objectively (as opposed to subjectively)?

3. If you take your feelings and emotions that you experience from reading the Bible as signs that it is His Word or that you are closer to Him, what makes those feelings any different than the feelings non-Christians gets when they read their own respective holy scriptures? How can you tell whose experience is most authentic? Is it wise to trust the salvation of your eternal soul only completely on your feelings and emotions without any intellectual evidence?

4. How can a pray to God Almighty to see whether the Trinity concept is true or not if God will not answer the prayers of one is unsaved and who doesn’t accept the Trinity (if you believe that it works that way, anyways)? Why didn’t any of the Hebrew prophets every preach the Trinity? Where didn’t the Jews ever write anything on a Triune Deity? Why was the Trinity concept of God Almighty so vague that it took 300 years after the alleged death of Jesus (AS) for the Trinity to finally be officially formulated during the Council of Nicaea in 325 CE?

5. How do you know the Godhead is only comprised of 3, and not 4, 5, 10, 300, etc.? Why should I believe such an arbitrary number? If Godship were to be limited by a number, why would it be 3? Did He chose to be 3? Can He be a Duality, or a Pentaty?

6. How do you know that it was really Jesus (AS) who appeared before Paul on the road to Damascus, thus inspiring all of Paul’s writings, and in effect, creating the current manifestation of Christianity? How do you know it wasn’t Satan in disguise, as many Christians seem to attribute to the angel Gabriel (AS) who brought the Qur’an down to Muhammad (SAW)?

7. Why should I accept that Jesus (AS) was divine, but reject such claims of divinity by anyone else, like the Dalai Lama, Sathya Sai Baba, or the Emperor of Japan?

8. How can a God of Justice uphold Original Sin? How is it justice that I must pay for the crimes of my forefathers (I wasn’t even consulted by Adam (AS) or Eve before they ate the fruit)?

9. The alleged crucifixion of Jesus Christ (AS) is supposed to be a dialectic between God Almighty’s Mercy and Justice, but how could a God of Justice allow an innocent man to die for the wrongdoings of others, and where was His Mercy for the innocent man?

10. Where do Christians believe Jesus (AS) went after his apparent crucifixion? Was it that he went to Hell for 3 days, or was it Sheol? Or was it Heaven?

11. Why is it that if anyone were to die without receiving His Grace, he/she would be sent to Hell for his/her sins, as well as the sins of their forefathers, for all eternity, BUT when Jesus (AS) supposedly died on the cross, he was sent to Hell (astaghfirillah) for ALL the sins of humanity, past, present, and future, yet only remained in Hell for 3 days (assuming you are one of those Christians who believe he went to Hell after dying in the first place)? If God is so Just that He cannot forgive sins because sins have to be properly punished, than how can He show this sort of clemency? How can I receive this clemency, if His Mercy is open to all who seek it?

12. Is Hell the only punishment for sin, and is the suffering of Hell homogeneous for everyone, or is it based on the quality of good/bad one did on Earth? Will someone like Gandhi get the same punishment as someone like Hitler?

13. How would Christians feel if the United States instated the New Testament’s system of justice in place of the American penal system, where people who steal, cheat, and murder are usually let free without any reprimand (John 8:7)? Or, have people who have never committed crimes get sentenced for those who commit the actual crimes? Do Christians want to implement the Christian penal system where the children pay for the crimes of their parents, and that every crime has a sentence of life in prison or death?

14. Why do Christians think that Allah (SWT) made human beings imperfect, yet He expects us to be perfectly good? If he expected perfection out of us, don’t you think He would have designed us that way? Why would he punish His creation for being the way He designed it to be (remind me of the biblical story of Jesus (AS) and the fig tree)?

15. How can the Bible claim that no one is good (Romans 3:12)? What is not good about helping rebuild homes after Hurricane Katrina? What is not good about feeding the homeless in Monroe Park? What is not good about tutoring little kids, taking care of an orphan, or anonymous charity? What isn’t good about altruism and social work?

16. The Bible says I will be punished for all my sins, and the sins of the forefathers. Does that mean that I will I get rewarded for my good deeds, and those good deeds of my forefathers? Is there reward for good, just as there is punishment for sin? If not, how is that just? If so, what is the reward?

17. How come the Old Testament portrays God Almighty as a jealous and ruthless deity, commanding absolute obedience, calling for heartless bloodshed, murder, carnage, rape, injustice, etc., whereas in the New Testament God is Love, a Being who wants nothing for us to do except love everyone and forget about His laws? Why did God Almighty change His personality? Why doesn’t God Almighty want His people to fight and kill anymore?

18. Why does Jesus (AS) seem to void the Old Testament laws on the Sermon of the Mount make a distinction between the Law and his own teachings (especially since he was supposed to have written them himself, being God and all)?

19. If God is so Holy that He can’t even stand to look at sin or be close to those in sin, how could he come down as a man, get beat up, nailed to a cross, and have ALL of mankind’s sins placed on His “Shoulders?” If he can humble Himself for that, can’t he somehow humble Himself to just look at sin?

20. Why to Christians blame Muhammad (SAW) of the ugliest allegations possible, such as warmongering, spreading hatred, pedophilia, lying, looting, etc. (and all these accusations can be and have been refuted time and time again), yet the Bible is almost like an anthology of the worst cases of the above-mentioned accusations?

20. Was Jesus (AS) supposed to have been crucified on Good Friday, or on Wednesday? If on Friday, doesn’t that mean that he didn’t fulfill the Sign of Jonah (Matthew 12:38-40), since that would mean that he was dead and buried for only 2 nights and 1 day before being resurrected on Easter Sunday? If it was on Wednesday, why dos history/tradition say otherwise?

21. What is God Almighty’s plan for people who die without hearing the Good News, such as those who died before Jesus (AS), or those living in remote/inaccessible parts of the world, like my grandparents, who never even held a copy of the Bible? Will they be sent to Hell for the circumstances that God Almighty put them in?

23. Christians say that I cannot pray to the True God unless it is through the Son, so how am I supposed to pray for guidance as to whether Jesus (AS) was divine or not?To whom do I pray for guidance? Isn’t God Almighty going to answer my prayer? Are you saying that God Almighty will just let hundreds of millions of people go to Hell just because He never sent the Gospels their way?

24. Why do Christians say that I’m not really praying to God Almighty unless I accept the Trinity? How did the Jews pray to Him, and receive guidance, if they never believed in the Trinity? Don’t you realize that God Almighty looks into our hearts when we call on Him the best we can, and hears all our prayers? Even more what about all those born-again Christians who converted to Christianity after praying for guidance – are they lying? If they already believed in the Trinity while they were praying for guidance, doesn’t that mean that they never needed guidance in the first place?

25. How come I am putting in so much effort to find the Truth, and yet Paul, who was an evil-doer, a persecutor of Christians, received a vision from the Son? What did Paul do to deserve that? How come the Son doesn’t appear to everyone? Paul wasn’t even seeking the Truth – he just wanted to kill all Christians. I just want to find the Truth and be close to God Almighty; so where is my guidance? Every conversion-to-Christianity story involves a vision or a dream – should I just wait around for a vision or a dream? Will God Almighty send me to Hell because He never came to me? If God Almighty is supposed to come to you instead of you coming to Him, what should I do in the meanwhile – just lie in sin? If so, then why are Christians even proselytizing in the first place if all I need is a dream or vision?

26. How come American Christians are so willing to fight wars and claim, like George. W. Bush and Sarah Palin have claimed, that the wars in Iraq, Afghanistan, and Israel, is God’s will? What happened to turning the other cheek (Matthew 5:38-42, Luke 6:27-31)? Did God Almighty change His mind again and begin to revert to His Old Testament mindset again? Is this why Americans are willing to wholeheartedly support Israeli terrorism? Does Christianity condone self-defense?

27. Please, show me or introduce me to one person who has accepted the Jesus Christ as their Lord and Saviour after believing in another religion (preferably Islam) solely because the Bible appealed to them, and Christian doctrine made pure sense to them, without any dreams, visions, or are questionable experiences. He/she would have to have known his/her religion well enough to the point that no one could argue that whether the convert ever really believed/belonged to his/her alleged original religion in the first place. Also, the convert has to be someone normal, of moderate economic status and knowledge, as opposed to some poor man in India who was offered food, water and shelter for his family on the condition that he become or stay a Christian, nor an uneducated man who can’t even read or write, and is being barraged with Christian propaganda without being given the resources to actually study religions, and see which religion is the best for him.

So before any you Christians try to talk to a Muslim about Jesus (AS), pray and contemplate on the points above. You will have a hard time honestly trying to convert others to your religion if you can’t even answers the question they ask of you. I highly advise you to pray to God Almighty for answers with all the honesty and integrity and purity of intention that your hearts can muster, for the Qur’an records:

“And your Lord said, ‘Invoke me, and I shall respond to your supplication.’” (Qur’an Ch.40 v.60)


- Farhan R.

500 Years of Worship


I heard Allah's Apostle saying, "The good deeds of any person will not make him enter Paradise." (i.e., None can enter Paradise through his good deeds.) They (the Prophet's Companions) said, "Not even you, O Allah's Apostle?" He said, "Not even myself, unless Allah bestows His favor and mercy on me." So be moderate in your religious deeds and do the deeds that are within your ability; and none of you should wish for death, for if he is a good doer, he may increase his good deeds, and if he is an evil doer, he may repent to Allah." (Sahih al-Bukhari Vol.7 Bk.70 No.577)

The angel Jibra’il (AS) told the Messenger of Allah (SAW) the following incident about a man in the past who has worshiped Allah (SWT) continuously for 500 years. He was granted a shelter on top of a mountain that was surrounded by salty water. However, Allah (SWT) caused a stream of sweet water to flow through the mountain for that individual. The man would drink from this water and use it to make ablution. Allah (SWT) also raised a pomegranate tree from which the man would eat one fruit every day.

One day, this person supplicated to Allah (SWT) that, “Oh Allah, bring my death while I am in the state of prostration.” Allah (SWT) accepted this du’a of his. Whenever Jibra’il (AS) came down to the Earth, he found this man prostrating to Allah (SWT). Jibrail (AS) said that on the Day of Judgment, Allah (SWT) will tell the angels to take this individual to Paradise through His Mercy. However, this man will insist that he should enter paradise through the good deeds that he had performed.

Then, Allah (SWT) will tell the angels to compare his good deeds with the blessings that were given to him in the world. It will be seen that 500 years of his worship does not even equal to the gift of eye sight that was given to him (and all of humanity, for that sake) by Allah. The angels will be asked to take him towards the hell-fire. Then the man will plead, “Oh Allah! Enter me into Paradise only through Your Mercy.” At that point, the following discussion will take place between Allah (SWT) and that man.

Allah: Oh my servant, who created you?

The worshipper: Oh Allah, You have created me.

Allah: Were you created because of the good deeds you have done or because of My mercy?

The worshiper: Because of Your mercy.

Allah: Who granted you the ability to worship for 500 years?

The worshiper: Oh the Almighty! You have granted me that ability.

Allah: Who placed you on the mountain surrounded by the ocean? Who caused a stream of sweet water to flow in between the salty water? Who caused a pomegranate tree to grow for you? Who granted you death while in the state of prostration?


The worshiper: Oh the Sustainer of the Worlds! You have done all of these.

Then Allah (SWT) will say, “All these have happened due to My Mercy and you too will enter Paradise only through My Mercy.”

Source: Obtained from the book Tambihul Ghafileen by Shaikh Abul-Laith Samarkandi.

We never realize just how integral the Mercy of Allah (SWT) is to our being. We tend to think that we are doing good deeds, and therefore we earn Paradise. What we fail to realize that even though we do good deeds, and we do earn rewards, we will NEVER be able to do enough good, enough worship, enough gratitude, enough devotion, enough anything in order to truly deserve the blessings that Allah (SWT) has graced us with.

- Anonymous

Testimonials and News of those Who Have Found Islam

"...This day have I perfected your religion for you, completed My favor upon you, and have chosen for you Islam as your religion..."(Qur'an Ch.5 v.3)


Islam teaches that everyone is born a Muslim – that is, everyone is born naturally inclined to believe in God and to submit to Him. However, due to external influences such as parents, friends, society, school, etc., children are indoctrinated to a particular set of beliefs, such as Hinduism, Judaism, Daoism, Christianity, Jainism, etc. However still, Islam was their first faith, and is the primordial faith of all of Creation – submission to the Creator. Therefore, human beings who rediscover this submission aren’t called “converts” to Islam, but rather “reverts” to Islam. This is a page dedicated to their stories.

Farhan R. – Primary Writer of the “Yearning for Islam” blog, who went through a period of severe doubt and spiritual crisis before experiencing Islam for the sake of its truth and beauty rather than just being born into it
Terry “Mustafa” Holdbrooks – Ex-prison guard at Guantanamo Bay who saw the perseverance of Muslims in their faith under inhuman conditions, and was thus drawn to Islam. Read more here.
Laura Miller – Jewish student at UC Berkley who found Islam through her experience with her Muslim friends and classes on Islam
Br. Rashid – A German who recieved Muslim propagation in the mail, and after more of his own research, realized that he had found Islam to be the Truth
Margaret “Maryam Noor” Templeton – A Scottish woman who grew up as an atheist, then became a Roman Catholic for a while, and then after seeking the Truth and reading the Qur’an, submitted to Islam at the age of 60
Br. Clay – A middle-aged ex-evangelical Christian decided to study Islam, and discovered it to be more in line with his instinctual beliefs
Yusuf “Joseph Cohen” Khattab – A Jew who found Islam via interfaith dialogue chat rooms. It should be noted that Khattab holds views not shared by most Muslims, views which may be considered extreme and an inaccurate manifestation of Islam. However, Yearning for Islam feels that all shades of the spectrum should be represented. Khattab runs the website Jews for Allah
Sayed Mann – A German ex-pseudo gangster who came from a nonreligious background, and after receiving an invitation to learn about Islam from his friends, found Islam to be what he always believed in
Dr. Jamaluddin Connell Monette – Dr. Monette grew up in Canada and converted to Islam during his undergraduate years. He received his doctorate in Medieval Studies from University of Toronto, and currently is the Assistant Professor of Literature at Al Akhawayn University in Morocco. His research and teaching interests include: medieval European and Islamic literature, comparative folklore and mythology.
Nicole Queen – An American ex-Baptist young woman who never found guidance or nearness-to-the-divine in Christianity, but rather found true answers and guidance in Islam after getting introduced to Islam via educational material on YouTube
Boonaa Mohammed – A Canadian poet who grew up as a non-practicing Muslim. Here he talks a little about how he became serious about Islam.
The Indigenous Mayans of Chiapas, Mexico - Already an underprivileged minority, the indigenous Mayan population in Southern Mexico is slowly converting to Islam, especially in Chiapas, Mexico.

Mangkuk yang Cantik, Madu & Sehelai Rambut


Pada suatu hari, Rasulullah SAW dan sahabatnya Abu Bakar, Umar dan Uthman bertamu ke rumah Ali. Di rumah Ali isterinya Saidatina Fatimah, puteri baginda menghidangkan mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik. Ketika madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalamnya. Keadaan tersebut diperhatikan oleh baginda rasullullah. kemudian baginda meminta para sahabat untuk membuat perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (mangkuk yang canti, madu dan sehelai rambut) mengikut pandangan masing-masing.

Abu Bakar r.a. berkata," Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih sulit dari menjaga atau meneliti sehelai rambut ini".

Umar r.a. berkata, " Kerjaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meneliti sehelai rambut ini".

Uthman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik, menuntut ilmu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki lebih sulit dari meneliti sehelai rambut ini".

Ali r.a. berkata, "tetamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu ini, dan membuat tamu senang sampai mereka selamat kembali ke rumahnya lebih sulit dari meneliti sehelai rambut ini".

Fatimah r.h.a. berkata, "seorang wanita iu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, wanita yang beriman lebih manis dari madu ini dan mendapatkan wanita yang tidak pernah terlihat oleh orang lain kecuali oleh muhrimnya sendiri lebih sulit dari meneliti sehelai rambut ini".

Malaikat Jibril A.s. berkata, " menegakkan tiang-tiang agama itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menyerah diri, harta dan waktu untuk urusan agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meneliti sehelai rambut ini".

Allah S.w.t. berfirman, " Syurga-Ku lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat syurga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju Syurga-ku adalah lebih sulit dari meneliti rambut ini".

Sumber: Majalah Cahaya Nabawi

Senin, 18 April 2011

Letih ...

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari

Semenjak engkau melangkah menjauh pergi

Hingga rambut ini mulai memutih

Masih… tak kutemui engkau kembali


Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati

Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini

Sampai engkau hadir…

Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Teruslah ...




“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

Semua KarnaMu


kini ada sebuah kapal yang tengah merapat

siap mengantarku arungi dimensi baru

ia hadir seiring rahmanNya

dengan hakikat eksistensi ilahi

menggamit keimanan akan takdirNya

semoga tautannya kian lekat,

kekal di taman firdaus kelak

“Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”


-sang Mujahidah-

Nice Quotes


“Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau.
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan “perasaan” itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan…perasaan memiliki…perasaan mencintai…
Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa? “
— Tere Liye (Hafalan Shalat Delisa)

“Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu…
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.
Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku. “
— Tere Liye (Hafalan Shalat Delisa)

“Bahwa cinta adlh prsoalan b’usaha u/ mncintai. Bahwa cinta bknlah gejolak hati yg dtg sendiri melihat paras ayu/janggut rapi. Bahwa sbgmana cinta kpd Allah yg tak serta merta mengisi hati kita. Karena cinta mmg hrs diupayakan. Karena cinta adlh kata kerja. Lakukanlah krja jiwa & raga u/ mencintainya. Kerjakan cinta yg ku-maksud agar kau temukan cinta yg kau-maksudkan. Karena cinta adlh kata kerja. Cinta-mata airnya adlh niat baik dr hati yg tulus. Alirannya adlh kerja yg terus menerus.”
— Salim A. Fillah

“Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.. Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita..”
— Salim A. Fillah (Jalan Cinta Para Pejuang)

“Bagi manusia, hidup itu juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke garis kehidupanmu…. Saling mempengaruhi, saling berinteraksi…. Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar-melingkar. Indah. Sungguh indah. Sama sekali tidak rumit.”
— Tere Liye (Rembulan Tenggelam Di Wajahmu)

“I always wonderarth why birds choose to stay in the same place when they can fly anywhere on the e, then I ask myself the same question.”— Harun Yahya

“Filosofi padi, “semakin berisi maka padi akan semakin merunduk”, maknanya “semakin kita merasa bisa maka kita harus bisa semakin merasa”
— Tere Liye (Pukat)

“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
— Dee

“Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.”
— Dee (Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh)

“So many people walk around with a meaningless life. They seem half-asleep, even when they’re busy doing things they think are important. This is because they’re chasing the wrong things. The way you get meaning into your life is to devote yourself to loving others, devote yourself to your community around you, and devote yourself to creating something that gives you purpose and meaning.”
— Mitch Albom (Tuesdays with Morrie: An Old Man, a Young Man, and Life’s Greatest Lesson)
Taken From Goodreads



“‘Iqra” tanpa ‘bismirabbika’ berujung sekulerisme, atheisme, hedonisme, permisifme. ‘Bismirabbika’ tanpa ‘iqra” berujung fatalisme, mistisisme, dukunisme, khurafatisme. ‘Iqra” adalah aktifitas berfikir, mengkaji, ‘bismi rabbika’ adalah aktivitas mendzikir, mengingat Allah dlm keadaan apapun.

Jumat, 15 April 2011

Rahasia Hati

1. Yang paling menakjubkan pada diri manusia adalah hatinya, padahal ia merupakan sumber hikmah sekaligus lawan kontranya.


Jika timbul harapan, maka ia ditundukkan ketamakan, ia akan dibinasakan oleh kekikiran.
Jika ia telah dikuasai keputus-asaan, penyesalan akan membunuhnya.
Jika ditimpa kemarahan, menjadi keras kepalalah ia.
Jika sedang puas, ia alpa menjaganya.
Jika dilanda ketakutan, dia disibukkan oleh kehati-hatian.
Jika sedang dalam kelapangan (kaya), bangkitlah kesombonganya.
Jika mendapatkan harta, kekayaan menjadikannya berbuat sewenang-wenang.
Jika kefakiran menimpa, ia tenggelam dalam kesusahan.
Jika laparnya menguat, kelemahan menjadikannya tidak mampu berdiri tegak.
Dan jika terlampau kenyang, perutnya akan mengganggu kenyamanannya.
Sesungguhnya setiap kekurangan akan membahayakan dan setiap hal yang melampaui batas akan merusak dan membinasakan.

2. Ada empat hal yang mematikan hati, yaitu: dosa yang bertumpuk-tumpuk, (mendengarkan) guyunon orang tolol, banyak bersikap kasar dengan kaum perempuan dan duduk bersama orang-orang mati.
Mereka bertanya , “Siapakah orang-orang mati itu, wahai Amirul Mu’minin?”
Imam ‘Ali, kw, menjawab, “Yaitu setiap hamba yang hidup bergelimang dalam kemewahan.”
3. Ketahuilah! Sesungguhnya diantara bencana ada kefakiran, yang lebih berat daripada kefakiran adalah penyakit badan dan yang lebih berat daripada penyakit badan adalah penyakit hati. Ketahuilah! Sesungguhnya di antara kenikmatan adalah banyak harta, yang lebih utama daripada banyak harta adalah kesehatan badan dan yang yang lebih utama daripada kesehatan badan adalah ketaqwaan hati.
4. Tanyalah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap.
5. Sebaik-baik hati adalah yang paling waspada menjaganya.
6. Nyalakan hatimu dengan adab, sebagaimana nyalanya api dengan kayu bakar.
7. Harta simpanan yang paling bemanfaat adalah cinta hati.
8. Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliannya. Sebab jika hati itu dipaksakan, ia akan buta.
9. Sesungguhnya hati mengalami kejemuan, sebagaimana jemunya badan. Maka, berikanlah padanya anekdot-anekdol hikmah.
10.Jika engkau ragu dalam hal kecintaan seseorang, maka tanyakanlah hatimu.
---(ooo)---

Kamis, 14 April 2011

Ingin kudekap engkau dalam ukhuwah…

karena saat ikatan melemah,

saat keakraban kita merapuh

saat salam terasa menyakitkan,

saat kebersamaan serasa siksaan

saat pemberian bagai bara api,

saat kebaikan justru melukai

aku tahu, yang rombeng

bukan ukhuwah kita

hanya iman-iman kita yang

sedang sakit, atau mengerdil

mungkin dua-duanya,

mungkin kau saja

tentu terlebih sering, imankulah

yang compang-camping


dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”

(QS Al-Anfaal: 63)



Karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa

Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus

Sejuta kebaikan yang lalu

Wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali :

“jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”



Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja

Menjadi kepompong dan menyendiri

Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam

Bertafakkur bersama iman yang menerangi hati

Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari

Melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia



Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah

Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi

Dengan persaudaraan suci; sebening prasangka, selembut nurani,

sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji



Dalam Dekapan Ukhuwah

Salim A. Fillah

Senin, 11 April 2011

Air Mata Air


ketika letih telah sampai di ujung, tak apa menangis. air mata tak hanya milik perempuan.

menangislah. biarkan air mata itu bersatu dengan titk air dari langit...ketika hujan

menangislah. biarkan air mata itu terhapus sinar mentari...jika terik.

menangislah. dan letih tak lagi jadi raja.

hilang semua beban di jiwa.

menangislah, karena aku dan kamu manusia.

air mata tak pernah salah.

diciptakan oleh Allah Yang Maha Pengasih

seperangkat dengan seribu masalah.

air mata tak pernah salah.

ia begitu bening

dingin.

Sabtu, 09 April 2011

Indahnya Menjadi seorang Wanita :)

1.Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.


6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

16.Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

16. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

17. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

18. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

19. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

20. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

21. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.

22. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

23. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

24. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

Wanita Kurang Agama dan Akal

Dari Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda:

“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar iaitu memohon ampun. Kerana aku melihat kaum wanitalah yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka.”

Seorang wanita yang cukup pintar di antara mereka bertanya:
“Wahai Rasulullah, kenapa kami kaum wanita yang lebih ramai menjadi penghuni Neraka?

Rasulullah S.A.W bersabda:
“Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu.

Wanita itu bertanya lagi:
“Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?

Rasulullah s.a.w bersabda:
“Maksud kekurangan akal ialah penyaksian dua orang wanita sama dengan penyaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan akal. Begitu juga wanita tidak mendirikan sembahyang pada malam-malam yang dilaluinya kemudian berbuka pada bulan Ramadhan kerana haid. Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama”
(Muslim)


Wanita dari asal kejadiannya ( fitrahnya ) memang telah diciptakan berlainan dan berbeza dengan lelaki, adanya kelainan atau perbezaan itu tentu ada maksud dan tujuannya yang tertentu.
Lemahnya agama bagi golongan wanita tidak harus dijadikan alasan untuk memadamkan semangat dalam beribadah kerana pada saat seseorang perempuan itu haid atau nifas di mana mereka tidak dapat menjalankan ibadah solat dan puasa, mereka sebenarnya masih mampu menjalankan amal ibadah lain yang berpahala yang dapat mendekatkan diri pada Allah, kecuali sebaliknya iaitu jika mereka melibatkan diri dalam perbuatan yang mendatangkan dosa dan segala sesuatu yang dapat melalaikan bahkan menjauhkan diri daripada Allah.
Manakala perempuan dikatakan kurang (lemah) akalnya kerana fikiran mereka mudah sekali terpengaruh, tertipu dan terpedaya kerana mereka dikurniakan dengan banyak nafsu dan lazimnya mereka tidak berfikir lebih panjang dan bersifat emosional.
Oleh itu dalam hal pengadilan Islam lebih mengutamakan lelaki. Tetapi dalam hal yang lain, Islam sama sekali tidak menolak akan hakikat ketajaman pemikiran golongan wanita yang mampu berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan kaum lelaki. Hanya sesungguhnya yang membezakan antara makhluk Allah S.W.T, tidak lain hanyalah nilai ketaqwaan mereka

Itu Bukan CINTA

Jika kamu tak bisa melepaskan pandanganmu darinya itu bukan CINTA Tapi KAGUM

Jika kamu merasa betah berlama-lama dan berbagi cerita dengannya Itu bukan CINTA tapi KESEPIAN

Jika kamu bersedia mengorbankan segala hal demi menyenangkan dirinya itu bukan CINTA Tapi KEMURAHAN HATI Jika kamu menerima pernyataan cintanya hanya karena kamu tidak ingin menyakiti perasaanya itu bukan CINTA tapi KASIHAN


Jika kamu tidak bisa berhenti memegang dan merabanya itu bukan CINTA Tapi NAFSU

Jika kamu mengatakan kepadanya bahwa dialah satu-satunya hal di dunia ini yang kamu pikirkan Itu bukan CINTA Tapi GOMBAL

Jika Kamu tersenyum dikala ia bahagia dan menangis dikala ia terluka itu bukan CINTA Tapi EMPATI

cinta adalah bahasa sederhana seperti kata yang tak tersampai diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

cinta adalah bahasa sederhana seperti isyarat yang tak sampai dikirimkan awan kepada angin yang menjadikannya hujan

CINTA adalah kematian atas egoisme dan egosentrisme menyakitkan kadang namun itulah harga yang pantas diberikan untuk sebuah CINTA

karena inti dari CINTA hakikat menCINTAi bukan merubah apa yang kita CINTAi menjadi seperti apa yang kita inginkan namun membiarkannya menjadi dirinya sendiri jika tidak kita hanya akan menemukan bayangan impian yang berusaha kita cocokkan dengan dirinya

CINTA itu sesuatu yang fitrawi Karena CINTA lah kita bisa menghirup segarnya udara dunia karena CINTA lah kita bisa menikmati indahnya pelangi namun bukan berarti Kita boleh menghalalkan segala sesuatu demi impian yang ingin kita raih demi pencapaian ambisi pribadi lantas mengatasnamakan cinta

Saudaraku Cintai lah Allah Cintailah dzat yang meminjamkan kita nafas kehidupan yang selalu dengan setia menunggu sapa cinta kita yang tak pernah berkurang kadar cintanya yang tak pernah letih mendengar keluh kesah Hambanya meski terkadang kita lupa megagungkan asma-Nya

Saudaraku jika ada segenggam CINTA yang kita miliki maka seyogyanya CINTA itu kita berikan kepada sang Kuasa Bukan menduakannya dengan mahluknya yang lemah Berikanlah sepenuhnya Cintamu kepada-Nya Dan biarkan yang Maha Adil membaginya dengan Bijaksana sandarkanlah selalu cintamu pada-Nya

Kata - Kata INDAH


Hari ini sebelum kita mengatakan kata- kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami atau isteri anda,
Fikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,
Fikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor kerana pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Fikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Fikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahawa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahawa kita masih hidup !

Aku Wanita Mujahiadah Sejati

Aku Wanita Mujahidah Sejati..
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad,
Bilakah kan datang seorang peminang menghampiriku mengajak untuk berjihad
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad

Aku telah bersiap sedia dengan semua syarat yang diajukannya
Cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah



Tak mungkin ku pilih dirimu jika dunia lebih kau damba
Terlupa kampung halaman, sanak saudara bahkan harta yang terpendam
Hidup terasing asalkan di akhirat bahagia
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku
Bulat tekadku untuk menemanimu

Aku Wanita mujahidah pilihan
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad
Bilakah kan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an
Kelak bersamanya kuharungi bahtera lautan jihad

Andai tak siap bisa kau pilih
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik
Terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku, kegelisahanku terlebih keluh kesahku
Sebab meninggalkan dakwah kerana lebih mencintaimu
Dan menanggalkan pakaian taqwaku kerana laranganmu

Tak mungkin aku memilihmu
Bila yang fana lebih kau cinta
Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota
Lazatnya makanan dan lajunya makar durjana
Meniti jalan panjang di medan jihad
Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah serta debu yang beterbangan
Keringat luka dan kesyahidan pun terulang

Jika masih ada ragu tertancap dihatimu
Teguhkan azamku untuk lupakan dirimu

Aku wanita dari bumi Jihad
Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad
Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan
Tepiskan semua mimpi yang tak bererti

Adakah yang siap mendamaikan hati?

Kerana tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri
Tanpa peneguh langkah kaki dan pendamping perjuangan
Yang melepaskanku dengan sepotong doa
Meraih syahid adalah tujuan utama Robbi..

Terdengar panggilanMu untuk meniti jalan redha-Mu
Ku harapkan pertolongan dari Mu…
Menemani perjalanan ini

Bunga Idaman Islam

Petang tadi terlihat kepadaku sekuntum bunga. Kelopaknya indah warna warni kucuba mendekatinya tapi niatku terbantut tatkala melihat duri-duri tajam di batangnya pasti duri-duri itu akan melukai jemariku.

Aku cuba mencium baunya tetapi amat payah lantaran sukar memegangnya aku mengeluh sendiri mencari bunga cantik yang bisa kusentuh lalu kuterlihat kepada sekuntum bunga tidak jauh dariku.


Aku menghampiri bunga itu nampak cantik dari jauh kulihat batangnya, tiada berduri lalu kusentuh dan kucuba menciumnya tapi tak lama kemudian aku lepaskannya. Baunya cukup membuatkan aku loya lalu aku terdengar suara manusia lain dibelakangku; sepasang adam dan hawa sedang bermanjaan lagak mereka sungguh menjengkelkan. Aku mengumpat di dalam hati rasa marah bila hukum Tuhan tak diendahkan.



Tak lama kemudian si adam memarahi si hawa. Aku hanya melihat dari jauh seperti menonton drama di televisyen lalu si adam meninggalkan si hawa seorang diri membiarkan gadis manis itu menangis hiba sementara itu pula aku terpandang seorang hawa berpakaian serba sopan sederhana gayanya dia berjalan tidak jauh dariku.

Pakaiannya labuh tidak meransang nafsu. Alangkah senang hatiku melihatnya dia menundukkan pandangan. Adam di sisi langsung tidak menegur bukan kerana benci tetapi tanda hormat.

Aku tersenyum sendiri tiba-tiba aku teringatkan dua kuntum bunga yang baru tadi kulihat.

Aku mula bermonolog.. bunga yang berduri itu pasti susah didekati sang kumbang. Bunga yang busuk itu pasti sudah dihisap madunya oleh sang kumbang lalu kumbang itu meninggalkannya setelah puas madunya dihisap.


Aku melihat kembali ke arah dua hawa tadi lalu ku bingkas bangun.

Siapakah aku?

Aku tergolong dalam kelompok bunga yang mana?

Tiba-tiba aku menangis merenung sifat sendiri...

Ya Allah! jadikan aku bunga idaman para mujahid...Bunga idaman agama! Aku mahu kelopakku indah tanpa sedikitpun kotoran..Jadikan aku wanita solehah, wanita mukminah!

Moga diriku seperti Khadijah, Masyitah, Aisyah, Muthiah dan Ainul Mardiah! Aku ingin menjadi bunga idaman Islam.