Rabu, 13 Juli 2011
Orkestra Harapan
Harapan..
Kau kah itu
Menggantung tinggi hingga ku mesti berjinjit menyentuhmu
Binar jiwa yang menajam menghiasmu
Sekeranjang butirmu terus memenuhi wadah-wadah jiwaku
Ada khawatir yang berdesir
Tak kuat pasrah jika kau tak tertunai
Harapan..
Bilakah dunia tak menunda lahir wujudmu
Namun, memang bukan dunia yang menahanmu
Ada sesuatu dalam diriku yang membelenggu kedatanganmu
Keutuhan yang kucitakan
Adalah serpihan ketidaksempurnaanku yang masih terbiasa dengan kebiasaanku
Harapan..
Aku tau kau akan mendekat
Jika aku dekat dengan Dia, Yang mengijabahimu
Aku tau kau akan wujud
Jika jalinanku dengan-Nya pula wujud
Yaa Allaah..
Engkau-kah itu..
Yang menatapku dengan penuh tanya
Sungguh berharap pantaslah aku menerima itu semua
Terus kupelihara tahta-Mu
Pada singgasana jiwa
Kadang ia goyah
Ketika asa mulai memutar nyanyiannya
Dan menari indah di pelupuk jiwa
Asa itu menarikku
Getir yang seringkali hadir
Adalah gelombang rasaku yang menggulung ribut mengusik tenang
Namun, aku berusaha untuk setia pada satu Nama
Ilahi..
Yang selalu sentak aku dengan teguran penuh kasih
Dimana tangis tak abadi meng-gerimis di langit hati
Hanya sisa-sisa sepi yang Kau ramaikan dengan tabuhan peringatan-Mu
Lalu senyum terkembang
Dan tak surut pulang
Kita adalah sebuah orkestra jiwa
Yang belum disatukan
Kau sedang mainkan satu melodi di sudut sana
Dan aku alunkan satu irama di sudut sini
Kita sedang menanti masa
Tuk di sebut nama kita
Dan tampil dengan sepenuh jiwa
Jiwaku dan jiwamu
Semoga keduanya tetap terjaga
Hingga satu lagu cinta
Tercipta khusus untuk kita
*Satu malam.. bersama bintang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar