Selasa, 25 Januari 2011
Dari seorang Wanita Untuk Seseorang
Dikirim oleh Seorang teman yang tak mampu mengungkapkan lewat kata
hanya tulisan...
Dalam Kesendirianku, mencari makna yang ada
Hanya sekedar ingin kau tahu
Aku ingin ungkapan rasa cintaku
tapi selalu terselip rasa ragu dihatiku untuk ungkapkan
aku ingin kau tahu dan mengerti
akan tumbuhnya benih cinta ini
Akankah cinta ini bisa bersatu
atau hanya akan bertepuk sebelah tangan saja?
Aku ingin kau menangkap makna cinta ini
Yang aku wakilkan pada ribuan kata-kata
Aku ingin kau memahami kegelisahan ini
Dengan mengirimkan kata rindu untukmu
Aku ingin kau memberi makna kisah ini
Dengan segala kerendahan dalam jiwaku
Cintaku sederhana... .
Tak perlu bayangku ada di balik tubuhmu
Tak perlu namaku terpahat di hatimu
Tak perlu langit tahu kau mengenalku
Tak perlu kau katakan pada bumi aku kekasihmu
Tak Perlu ada kata-kata dua hati menyatu
Tak Perlu Ada Janji menyenangkan hati
Tak perlu semua yang kulakukan untukmu bergelantungan di pikiranmu
Cintaku sederhana... .
Cukup hanya daun yang tau
Cukup hanya angin yang membawa harum cintaku
Cukup hanya Seperti Matahari menerangi rembulan
Cukup dengan siluetmu di mataku
Cukup dengan melihat senyum di bibirmu
Cukup dengan Melihatmu menjalankan ibadah
Cukup dengan melihat kehadiranmu setiap harinya
Cukup dengan ijinkan aku mencintaimu
Cintaku sederhana... .
Sesederhana mentari menyinari bumiku
Sesederhana cintaku terhadap bencimu
Sesederhana Diammu untuk kehadiranku
Sesederhana sakitku akan rasaku
Tapi dibalik kesederhanaan ini
Cintaku bukan hanya nafsu belaka
rasa tulus yang akan kuberikan
Suci cinta ku akan terus kupertahankan
Sampai kau mengerti semua yang ada
Biarlah angin yang menentukan arah selanjutnya
(Kemudian dia melanjutkan...)
Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan..meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi kamu tetap mencintainya .
Pernahkah kamu merasakan, bahwa ....kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi ....
Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah. Aku pernah.........
Kini aku tersenyum meski kuterluka karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku. Kini aku menangis bahagia, karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja. Aku akan tertawa saat berpisah dengannya nanti, karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki, dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku .
Saat ini aku senang kala bersamanya, tapi kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan...... Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar