Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Jumat, 28 Januari 2011

Episode Cinta Persahabatan :)




Kusadari betapa berharga kenanganmu…

Ketika tangan ini untuk pertama kalinya saling mengenggam, binar mata berusaha menelisik hati, rona wajah berusaha tampil sempurna, maka saat itulah jalinan pertama kisah kita—episode pertama kebersamaan—dimulai. Episode cinta 8 kuncup bunga.

Walau lisan berujar manis tapi hati siapa sangka? Di balik hangatnya selimut, di sela kesunyian malam, isak itu pun terdengar. Entah itu isak rindu pada Galaksi Cinta Ayah-Bunda ataukah isak kecewa kepada personel galaksi baru ini, hanya diri kita dan Allah yang tahu.



Teman yang terhanyut arus waktu mekar mendewasa

Waktu terus bergulir, perlahan tapi pasti, berhasil menggugah bangkitnya kedewasaan, sekaligus meredam keangkuhan anak kecil. Ya, kuncup bunga itupun perlahan mekar, tak hanya satu tapi 8 kuncup itu mekar bersamaan. Mekar dan merekah dengan cara yang berbeda. Itulah kita, Sahabat. Kebersamaan yang membuat kita saling mendewasakan.



Masih kusimpan suara tawa kita

Awalnya, senyum penuh kepalsuan, perlahan merekah senyum kebahagiaan dalam kebersamaan. Tawa pun terukir jelas hingga bulir-bulir bening perlahan menggenang tertahan di pelupuk. Tak ada lagi yang bersembunyi di balik bilik hati.

Bilakah kita menangis bersama tegar melawan tempaan

Tak hanya tawa yang menghias tapi juga bulir air mata pun terjalin dalam kisah kita. Hukuman di tengah malam menguji kesetiaan kita. Ketiadaan jalinan salah satu personel pun berhasil menggulirkan tetesan bening nan dingin ini, sedih. Tempaan angin berusaha merontokkan mahkota tapi kita tetap berusaha tegar untuk mewarnai dunia dengan warna-warni yang kita miliki. Warna-warni yang serasi, indah.



*
Itulah kisah cinta yang sempat kita jalin bersama. Kini, biarkan kisah cinta itu terbingkai indah berselimut rindu di lubuk hati. Jika Allah berkenan mempertemukan kembali, ingin kulihat warna-warni nan indah seperti dulu. Jika memang Allah tidak berkenan, biarkanlah sang angin meniupkan serbuk berita cinta kepadaku agar bait-bait cinta terus terukir sehingga syurga menjadi saksi pertemuan kita kelak. InsyaAllah.

Selamat Berjuang, Sahabat…

0 komentar:

Posting Komentar