Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Rabu, 26 Januari 2011

Ketika Cinta Bertasbih


Teringat dengan sebuah kajian tentang memimpin perasaan.

Perasaan dipimpin? Ya, karena tak baik membiarkan hati kita terhanyut.

Karena sebenarnya semua rasa dalam hati kita adalah anugrah dari Allah..

Cinta, kasih sayang, benci, takut, jengkel, bahkan marah..

Apa jadinya jika di hati kita tidak ada perasaan kasih sayang?

Tentu, kita akan menjadi makhluk egois yang suka menyakiti hati orang lain tanpa alasan..

Apa jadinya jika di hati kita tidak ada perasaan marah?

Tentu, kita akan diam saja melihat semua bentuk kejahatan dan kedholiman, walaupun terjadi di depan mata kita..

Maka, semua perasaan adalah baik, tergantung bagaimana kita memimpinnya..

Memimpin marah agar tidak terlampiaskan berdasar nafsu.

Memimpin benci agar tidak membuta menilai sesuatu hingga rasa-rasanya menghilangkan kebaikan pada diri seseorang.

Pun demikian dengan memimpin cinta, agar tidak melampaui Cinta kepada-Nya..

‘Cinta yang bertasbih, mengutus hati ini

Ku sandarkan hidup dan matiku pada-Mu’

Maha Suci Allah yang memberikan rasa cinta..

Dan karena Dia-lah Pemilik Hati,

Maka, serahkan hati ini pada-Nya..

Melatih cinta pada ketaatan

dan mencintai apa yang di-CintaiNya..

‘Sudah diubun-ubun cinta mengusik rasa

Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit’

Betapa cinta tidak bisa dipaksa

Ia memang disadari..

Tapi muncul bukan atas kehendak diri

Semuanya anugrah..

Anugrah terkait dengan syukur

Bersyukur dengani mengarahkannya sesuai kehendak Allah..

‘Ketika cinta bertasbih

Nadiku berdenyut merdu

Kembang kempis dadaku

Merangkai butir cinta’

Merangkai untaian cinta kepada Allah,

Yang selalu membuat kita memuji-Nya

Adalah pembelajaran terus-menerus..

Dan tidak pernah berhenti

‘Garis tangan tergambar

Tak bisa aku menentang’

Memaknai takdir, artinya berdamai dengan perasaan

Adanya takut membuat kita berani

Adanya cemas membuat kita tenang

Adanya sedih membuat kita sabar

Adanya senang membuat kita syukur

Adanya benci membuat kita memaknai..

Ridho dengan apapun yang digariskan-Nya

Setelah kesungguhan ikhtiar dan kepasrahan tawakkal..

‘Sujud syukur pada-Mu, atas segala cinta..’

Betapa luas makna cinta..

Sungguh ajaib di hati kecil kita,

Terkandung bermacam cinta..

Cinta Allah, cinta Rasul, cinta ketaatan, cinta Al Qur’an, cinta kebenaran, cinta Islam..

Maupun cinta pada sesama manusia..

Nikmat terbesar adalah iman dan cinta pada Allah

Dan salah satu syukur terdalam,

Adalah menemukan cinta Allah,

Dalam kasih sayang orang-orang yang mengasihi kita..

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

(QS.Ar Rahman : 13)

Terbayang kita terlahir dulu lemah

Namun Allah menganugrahkan cinta kepada orangtua dan keluarga kita

Yang mengasihi kita tanpa mengharap balasan..

Tersadar kita dulu sendiri

Namun Allah menganugrahkan persaudaraan

Dalam cinta yang mengingatkan dalam kebenaran

Dan bukan menjerumuskan..

Jika selalu terasa cinta, dari orang-orang yang dikirimkan-Nya

Maka, bersyukur atas segala cinta adalah kemestian..

Yang tanpa izin-Nya, takkan mampu kita rasakan..

Hmm..

Telah kucoba menguraikan cinta,

Namun tetap ada ruang yang tersisa

Tidak terungkap oleh kata

Hanya terasa dan bermakna..

Allah, Ya Rahman..

Karuniakan kepada kami hati yang selamat,

Hati yang mencintai-Mu di atas segalanya..

0 komentar:

Posting Komentar